Sabtu, 4 Oktober 2025

Keyakinan Sri Mulyani, Ekonomi Indonesia Tumbuh Minimal 5,17 Persen Tahun Ini

Proyeksi ini lebih rendah daripada proyeksi Bank Indonesia (BI) yang minimal tumbuh 5,2% di 2018.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Youth x Public Figure di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Sabtu (12/5/2018) 

Laporan Reporter Kontan, Ghina Ghaliya Quddus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan semakin mini. Kementerian Keuangan (Kemkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2018 paling sedikit tumbuh 5,17%.

Proyeksi ini lebih rendah daripada proyeksi Bank Indonesia (BI) yang minimal tumbuh 5,2% di 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi pertumbuhan minimal itu muncul dari internal Kemkeu.

"Kalau BI menyampaikan pertumbuhan minimal 5,2%, tapi kami di internal melihat dalam range 5,17% sampai 5,4%. Ini full year. Kami akan lihat bagaimana dinamika di kuartal II," ujar Sri Mulyani, Senin (28/5/2018).

Menurut Sri Mulyani, ekonomi Indonesia tahun ini menghadapi kondisi yang berubah, sehingga akan mempengaruhi seluruh faktor dalam pertumbuhan ekonomi.

Dalam hal investasi misalnya, Kemkeu masih optimistis pertumbuhan investasi yang terjadi pada kuartal I-2018 bisa berlanjut di kuartal II-2018.

"Kami lihat nanti apakah investasinya pick up dan konsumsi dalam hal ini bisa tembus di atas 5%, sesuai siklus kuartal II dan kuartal III dan dengan adanya hari raya, gaji ke-13, Asian Games," kata dia.

"Kami akan lihat perkembangan di kuartal II dan kuartal III," ujar mantan Managing Director World Bank ini.

Menkeu bilang, pihaknya sekarang sedang menyiapkan skenario-skenario terkait hal itu. "Kalau seperti BI proyeksikan 5,2%, ya kami akan lihat exercise-nya. Apa saja faktornya," lanjutnya.

Di sisi kredit, Menkeu bilang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit berada di atas 8,9%. Hal ini merupakan pertanda baik.

Baca: Waduh! Mercedes-Benz GLE dan Range Rover Evoque Dijiplak Habis-habisan Lagi di China

Pihaknya juga berharap ekspor meningkat sementara impornya terjaga tidak terlalu tinggi.

Dengan faktor-faktor itu, pemerintah optimistis ekonomi bisa tumbuh di sekitar range 5,17% sampai 5,4%. Dalam APBN 2018, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,4%. 

Baca: Rupanya Ini Otak di Balik Penculikan Anak Jaksa yang Gemparkan Warga Kota Kupang

Kami tahu kondisi sekarang memang cukup berubah sehingga memang dinamika ke seluruh faktor itu akan terlihat di kuartal II sampai akhir tahun, ucapnya.

Pengamat ekonomi Chatib Basri mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih tetap rentan karena tergantung dengan arahan dari Bank Sentral AS, The Fed. Oleh karena itu menurutnya,

"Butuh kebijakan yang fokus kepada stabilitas, yakni dari sisi nilai tukar rupiah, surat utang, dan pasar saham,"ujar Mantan Menteri Keuangan tersebut.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved