Selasa, 30 September 2025

Grab Tolak Naikan Tarif, Kemenhub : Asal Konsisten Mensejahterakan Driver

Grab Indonesia beralasan tingginya tarif dapat membuat konsumen kabur dan bakal membuat pendapatan driver berkurang.

Editor: Fajar Anjungroso
Apfia Tioconny Billy
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grab menolak menaikan tarif jasa ojek online seperti tuntutan para driver yang berkisar Rp. 4000 per kilometer.

Grab Indonesia beralasan tingginya tarif dapat membuat konsumen kabur dan bakal membuat pendapatan driver berkurang.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menjelaskan meski tidak akan menaikan tarif dengan besaran yang signifikan namun Grab berjanji akan meningkatkan kesejahteraan para driver.

"Ada perbedaan persepsi. Grab itu mengatakan,  bukan akan menaikkan tarif. Tapi perbaikan pendapatan kepada para pengemudi," kata Budi Setiyadi saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (13/4/2018).

Ada beberapa komponen perbaikan yang akan dilakukan Grab Indonesia untuk mensejahterakan mitranya.

Baca: Gara-gara Sebuah Foto, Kim Jong Un Bisa Dibikin Malu di Hadapan Dunia

Menerima alasan tersebut, Kemenhub menuntut Grab konsisten untuk terus meningkatkan kesejahteraan para driver.

"Dia sudah berjanji akan memperbaiki pendapatan. Memperbaiki pendapatan itu kan banyak komponennya juga kan," ucap Budi Setiyadi.

Sebelumnya, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata memaparkan saat ini dengan tarif Rp 2.000/KM, pengemudi bisa melakukan 20 perjalanan setiap harinya dengan jarak 10 KM di masing-masing perjalanan dan akan menghasilkan uang Rp 400 ribu.

Sedangkan kalau dinaikan jadi Rp 4.000/KM dan permintaan berkurang jadi 7 perjalanan tiap harinya dengan jarak tempuh yang sama, yang didapatkan turun jadi Rp 280 ribu.

"Tolong apa yang diminta (mitra ojek online) dipikirkan dulu, karena itu berpotensi ratusan pengemudi kehilangan pendapatan," ujar Ridzki, di Kantor Grab, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved