Gejolak Rupiah
Meredanya Perang Dagang AS-China Diprediksi Kerek Laju Rupiah
Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (11/4/2018) diprediksi bakal menguat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (11/4/2018) diprediksi bakal menguat. Penguatan tersebut imbas mulai meredanya sentimen perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Dalam catatan Bloomberg, pagi ini mata uang garuda dibuka melemah tipis satu poin ke level Rp 13.752 per dolar AS dari posisi kemarin yang bertengger di level Rp 13.751 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi, rupiah menguat ditopang stabilitas makroekonomi dalam negeri.
Baca: Sedang Asyik di Tengah Konser Musik, Wanita Ini tak Sengaja Rekam Ulah Pria Predator ke Minumannya
Lebih lanjut, Nafan menjelaskan, posisi dolar AS sedang mengalami depresiasi terhadap berbagai instrumen lainnya, termasuk rupiah. Hal tersebut disebabkan karena sentimen perang dagang antara AS dengan China masih belum berakhir.
“Sentimen tersebut diperkirakan masih akan terus berlangsung pada hari esok, apalagi data inflasi AS yang akan dirilis diperkirakan lebih rendah, serta data inflasi inti AS yang diproyeksikan mengalami stagnan,” kata Nafan kepada Tribunnews.com.
Secara teknikal, kata dia, pada daily chart terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi rupiah terhadap dolar AS.
Nafan memprediksi, gerak rupiah akan bergerakn di kisaran support Rp 13.727 dan resistance Rp 13.770 per dolar AS.