Melantai di BEI, Saham HELI Melejit 70 Persen
PT Jaya Trishindo Tbk hari ini melantai di pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyewaan helikopter PT Jaya Trishindo Tbk hari ini melantai di pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.
Perusahaan dengan kode saham HELI ini resmi menjadi emiten ke-3 yang dicatatkan di BEI pada kuartal pertama tahun ini.
Saat debut perdananya, saham HELI langsung melejit 70 persen atau naik 77 poin ke level Rp 187 per saham dari harga penawaran awal Rp 110 per saham.
Presiden Direktur Jaya Trishindo Edwin Widjaja mengatakan, dengan melantai di pasar modal, perseroan bisa mendapatkan dukungan pendanaan untuk melakukan ekspansi usaha ke depannya. Mengingat, kata dia, industri penyewaan helikopter sangat padat modal.
“Pencatatan saham kami di bursa sangat tepat, karena permintaan akan industri ini (penyewaaan heli) cukup tinggi,” kata Edwin di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018).
Selama masa penawaran umum, perseroan melepas 250 juta lembar saham atau setara 30,53 persen dari modal disetor. Dari aksi korporasi ini, perseroan menghimpun dana segar sebesar Rp 27,5 miliar. Ada pun yang bertindak sebagai penjamin emisi adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Raihan dana IPO tersebut nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada entitas anak PT Komala Indonesia. Kemudian oleh anak usahanya itu, sebesar 60 persen akan digunakan untuk uang muka pembelian 1 helikopter AS 350 B3, uang muka helikopter baru AW 109 Trekker dan pembuatan hanggar.
Sementara itu sisanya sebanyak 40 persen akan dialokasikan untuk modal kerja. Yakni, pembelian bahan bakar avtur, biaya pemeliharaan, pembelian spare part, hingga gaji pilot dan crew.