34 Proyek Infrastruktur Senilai Rp 348 Triliun Dibiayai Lewat Skema PINA
"Nilai total proyek tersebut sebesar Rp 348,2 triliun atau 25,79 miliar dolar AS," ujar Bambang
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah, melalui Kementerian PPN/Bappenas mencatat ada 34 proyek infrastruktur yang dibiayai melalui skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, per Desember 2017 jumlah proyek dalam pipeline PINA mencapai 34 proyek infrastruktur yang terdiversifikasi dalam empat sektor yaitu jalan tol, penerbangan, pembangkit dan transmisi listrik, serta pariwisata.
"Nilai total proyek tersebut sebesar Rp 348,2 triliun atau 25,79 miliar dolar AS," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Bambang merincikan, pencapaian skema pembiayaan PINA dalam pipeline proyek infrastruktur tersebar di seluruh Indonesia, yaitu Waskita Toll Road-Jalan tol Trans Jawa dan Non-Trans Jawa dengan18 proyek senilai Rp 135 triliun.
Kemudian, PT PJB-Pembangkit Listrik sebanyak 2 proyek dengan total nilai Rp 14,5 triliun, PT Indonesia Power-Pembangkit Listrik dengan 6 proyek senilai Rp 78,3 triliun.
Baca: Mengejutkan! Ular Sanca Keluar dari Toilet Kantor Dinsos Tangerang Saat Terjadi Gempa
Baca: Begal Sadis di Tangerang Sabet Polisi Pakai Senjata Tajam
"Lalu PT PLN-Transmisi Listrik, total nilai proyek Rp 27,5 triliun,
BIJB, pengembangan Fase 2 dan Aerocity sebanyak 2 proyek dengan total nilai proyek Rp 30 triliun," tutur Bambang.
Selanjutnya, Bandara Kulon Progo DIY-PT Angkasa Pura 1 dan PT PP senilai Rp 6,7 triliun, Pesawat R-80-PT RAI dengan nilai Rp 21,6 triliun, dan pengembangan area terintegrasi Pulau Flores-Flores Prosperindo, Ltd. sebesar Rp 13,5 triliun.
"Skema pembiayaan PINA didesain untuk mengisi kekurangan pendanaan proyek-proyek infrastruktur prioritas yang membutuhkan modal besar, namun tetap dinilai baik secara komersial," papar Bambang.