Sabtu, 4 Oktober 2025

Panen Beras Melimpah di Kabupaten Malang, Stok Beras Aman

"Panen di desa kami mencapai 48 hektar yang siap panen. Sisanya masih 40 hektar lagi. Kami siap suplai stok, sebenarnya biar tidak ada impor."

Editor: Choirul Arifin
SURYA/IST
Kegiatan panen beras di wilayah Kabupaten Malang, Jumat (12/1/2018). 

Laporan Reporter Surya, Sri Handi Lestari

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Meski Kementerian Perdagangan melakukan impor beras 500.000 ton, tim dari Kementerian Pertanian terus agresif melakukan panen untuk bisa diserap sebagai stok beras Bulog dan pasar. 

Akhir pekan lalu, para pejabat eselon I, II dan III Kementerian Pertanian, mendampingi para kelompok tani (Poktan) di wilayah Kabupaten Malang melakukan panen raya beras.

"Panen di desa kami mencapai 48 hektar yang siap panen. Sisanya masih 40 hektar lagi. Kami siap suplai stok, sebenarnya biar tidak ada impor," kata Sugiono, Ketua Poktan Mekarsari I, yang juga masuk dalam Gapoktan Bumi Makmur, Malang.

M Nasir, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, mengatakan bahwa areal yang di panen sekarang ini merupakan daerah penyedia beraspremium.

"Di wilayah kabupaten Malang selalu surplus beras. Tercatat di tahun 2016, terjadi surplus 88.000 ton beras dan 76.000 ton beras di tahun 2017," jelasnya.

Kondisi itu dicapai karena petani mampu memberikan produktivitas hingga 7,03 ton sampai 8 ton per hektar dengan IP tanam 2,5.

Baca: Polres Cianjur Gerebek Pesta Kaum Homoseks di Sebuah Villa di Cipanas

Baca: Fahri Hamzah dan Mahfud MD Saling Berbalas Pantun Soal Korupsi e-KTP, Argumen Siapa Lebih Kuat?

Dengan kondisi itu, pihaknya optimis, kabupaten Malang sebagai penyangga kebutuhan pangan Malang Raya dalam kondisi aman.

"Tentu semua merupakan hasil kerjasama yang solid dan penuh semangat antara Penyuluh, TNI, POLRI, Pemkab, dan perangkat desa/kecamatan. Hanya saja cuaca yang menjadi kendala yang belum terpecahkan, kaitannya dengan penyediaan air," jelas Nasir.

Pihaknya masih mengharapkan perhatian pemerintah untuk penyediaan air yang cukup bagi petani agar swasembada yang sudah dicapai sekarang ini, berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama Dr Andi M Syakir, Kepala Balitbangtan, memberikan penghargaan kepada petani, bahwa “petani pejuang swasembada pangan negeri”.

"Perhatian pemerintah melalui Kementerian Pertanian kepada petani sudah dibuktikan dengan adanya distribusi 280.000 unit alsintan, dibangunnya 3 juta jaringan irigasi tersier, dan 3 ribu embung untuk seluruh Indonesia," ungkap Andi.

Air adalah kebutuhan utama dalam berusaha tani, oleh sebab itu melalui alsintan, semua pekerjaan bisa dipercepat, selain bisa memanen air hujan secara optimal juga akan meningkatkan indeks pertanaman.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved