Ditanya soal Impor Beras, Menteri Pertanian Bungkam
Pemerintah kabinet kerja telah memutuskan untuk membuka keran impor beras. Hal ini terjadi akibat harganya naik di pasar tradisional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kabinet kerja telah memutuskan untuk membuka keran impor beras. Hal ini dilakukan untuk menekan harga beras yang melpnjak tinggi di pasar tradisional.
Dari hasil laporan Kementerian Perdagangan, harga beras medium naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 12.000 beberapa pekan lalu. Kementerian Perdagangan pada akhirnya menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk membeli beras impor khusus.
Kementerian Koordinator bidang Perekonomian pada Senin (15/1/2018) melakukan rapat koordinasi terkait pangan. Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai harga bahan pokok yang ada saat ini.
Pada rapat koordinasi pangan, hadir Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Kepala Perum Bulog Djarot Kusumayakti. Pertemuan dijadwalkan mulai pukul 11.00 WIB.
Sekitar pukul 13.00 WIB, Menteri Amran telah lebih dulu keluar dari kantor gedung Kementerian bidang Perekonomian. Amran pun turun dari lift langsung menuju mobil dinasnya.
Ketika ditanya terkait alasan pemerintah impor beras, Amran langsung mengambil langkah cepat menghindari para wartawan. Mengenakan baju batik coklat lengan panjang dan celana bahan hitam, Amran dengan cepat masuk ke dalam mobil.
"Tanya pak Menko saja," ujar Amran.
Amran pun tidak memberikan penjelasan sedikit pun mengenai alasan impor beras. Padahal selama ini Amran sangat berbangga dengan pasokan beras di dalam negeri yang diklaim telah swasembada pangan.
Walaupun wartawan mencecar mengenai data impor beras, Amran pun tidak mempedulikan pertanyaan tersebut sembari menutup pintu mobil dinasnya.