Senin, 29 September 2025

OJK: Tren Pembiayaan di Pasar Modal Akan Meningkat di 2018

Otoritas Jasa Keuangan menyebut penghimpunan dana di pasar modal di tahun depan akan terus mengalami peningkatan yang positif.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM/SYAHRIZAL
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAOtoritas Jasa Keuangan menyebut penghimpunan dana di pasar modal di tahun depan akan terus mengalami peningkatan yang positif. 

Peningkatan tersebut didorong berbagai faktor, salahsatunya dengan kinerja positif IHSG di tahun ini yang menjadi katalis positif.

Tercatat, pada penutupan perdagangan akhir tahun 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66 persen atau 41,61 poin ke level 6.355,65, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 7.072 triliun. 

Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penghimpunan dana di pasar modal hingga Desember 2017 mencapai Rp 257,02 triliun atau melebihi target senilai Rp 217,02 triliun.

Pertumbuhan di pasar modal mengalami peningkatan signifikan dibanding penyaluran kredit perbankan. 

Oleh karena itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso optimistis, tren pembiayaan di pasar modal di tahun depan akan meningkat.

Apalagi, lanjut dia, pembiayaan melalui pasar modal cocok untuk pembangunan proyek infrastruktur, baik di pusat maupun daerah

“Tren pembiayaan di pasar modal di tahun depan akan tetap besar, karena di pasar modal ini, begitu sekali kita mengeluarkan surat utang itu sudah tidak ada risiko suku bunga, apalagi kalau suku bunganya sudah fix, tentu ini berbeda dengan kredit perbankan,” ungkap Wimboh di Gedung Bursa Efek Indoensia, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017). 

Di tempat yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menilai tren pembiayaan di pasar modal akan semakin semarak.

Ia menilai, tren shiting pembiayaan dari perbankan ke pasar modal berada dalam jalur yang positif. 

“Harapannya demikian karena ini trennya sudah bagus ya,” kata Samsul. 

Baca: Cewek ini Selalu Dikerjai Pacarnya, saat Si Pacar Mengajak Nikah, Ia Tertawa-tawa kemudian Menangis

 Apalagi, lanjut dia, belum lama ini BEI meluncurkan IDX Small MId Cap, yang mendorong perusahaan-perusahaan dengan kategori small medium juga bisa IPO dan menarik investor publik untuk masuk. 

Samsul menjelaskan, saat ini, perusahaan-perusahaan sudah menyadari dan memahami bahwa pola pembiayaan itu memang tergantung pada karakteristik perusahaan, ada beberapa perusahaan yang membutuhkan modal kerja jangka pendek dan ini bisa  melalui mekanisme pembiayaan baik pembiayaan perusahaan  maupun perbankan. 

Namun, kata dia, perusahaan mau memperbaiki capital structure, IPO menjadi pilihan yang menarik. 

“Karena equity market IPO lebih leluasa, dananya ga perlu dikembalikan dan ini merupakan investasi dari investor yang ada di dalam bursa. Investor mengharapkan dividen serta peningkatan performance perusahaan,”  pungkas Samsul. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan