Bandara-bandara Modern Kini Mulai Memperkut Perekonomian Daerah
Keberadaan bandara-bandara atau terminal baru di bandara seperti di Bandara Supadio Pontianak otomatis menggerakkan perekonomian setempat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pembangunan sejumlah bandara-bandara baru yang modern kawasan timur Indonesia seperti di Papua, Maluku dan Pontianak menjadi katalis dalam menumbuhkan perekonomian daerah.
Keberadaan bandara-bandara atau terminal baru di bandara seperti di Bandara Supadio Pontianak otomatis menggerakkan perekonomian setempat.
"Ritel dan bongkar muat serta kargo spontan akan tumbuh. Tuntutan ketersediaan moda angkutan pun akan muncul.Sehingga dengan cepat roda perekonomian pun akan bergerak cepat," kata pengamat infrastruktur yang juga Guru Besar Insfrastruktur ITB Harun Alrasyid di Jakarta, Jumat,( 29/12/2017) menanggapi peresmian sejumlah bandara baru di wilayah Indonesia Timur dan kehadiran terminal baru di Bandara Supadio Kamis, (18/12/2017).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja meresmikan terminal baru Bandara Supadio Pontianak.
Sebelumnya Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengunjungi bandara Nabire dan Sorong.
"Apa yang dilakukan Manhub Budi Karya Sumadi sudah tepat.Ini mempercepat tumbuhnya perekonomian daerah.Karena kehadiran bandara-bandara tersebut menjadi penggerak kegiatan ekonomi daerah setempat. Istilahnya dikapitalisasi,"papar Harun.
Kini,lanjut dia,yang harus dilakukan pemerintah pusat dan daerah adalah melakukan sinergi bagaimana kapitalisasi ekonomi itu bisa dilakukan. Dalam hal ini,sambungnya lagi, pemerintah pusat bisa.membantu penyediaan lahan,kofa transportasi,modal,bisnis plan dan instruktur untuk transfer ilmu dan SDM.
Sebaliknya pemerintah daerah mesti responsif untuk menggerakkan pelaku-pelaku usaha dan masyarakat setempat agar mau buka usaha di kawasan bandara yang sudah dibangun tersebut.
"Pemda membangun gudang kargo misalnya,pusat-pusat ritel penjualan dan pasar terbuka.Misalnya di Nabire ada potensi muatan lokal yang bisa dijual apakah itu cendera mata atau makanan khas,nah dinas pariwisata dan dinas perdagangan setempat bisa menggerakkan hal ini," papar dia.
Dengan dukungan dan fasilitas pemda-pemda setempat maka diharapkan dengan kehadiran bandara-bandara yang dibangun Menteri Perhubungan ini semakin mempercepat pertumbuhan.”Tumbuh sih pasti.Tapi dengan dibangunnnya bandara yang lengkap,pertumbuhan akan lebih cepat lagi,” kata dia.
Tahun 2017 ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan sejumlah bandar udara (bandara) dan 1 terminal baru di berbagai wilayah Indonesia.
Bandara-bandara yang juga ikut diresmikan adalah bandara serta satu terminal baru tersebut bandara Maratua dan Morowali. Selanjuttnya, bandara Letung dan Tebelian pada bulan Maret. Lalu bandara Namniwel Pulau Buru, Werur, Koroway Batu, serta terminal baru bandara Radin Inten II Lampung.
Bandara bandara baru tersebut antara lain, Bandara Maratua yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur. Kemudian Bandara Tebelian di Kalimantan Barat, Bandara Letung di Anambas, Kepulauan Riau, serta Bandara Morowali di Sulawesi Tengah.
Selain itu, peresmian juga akan dilakukan di Bandara Namniwel di Buru, Maluku. Kemudian Bandara Werur di Tambrauw, Papua Barat, dan Bandara Koroway Batu di Tanah Merah, Papua. Selain bandara baru tersebut, akan dilakukan juga peresmian Gedung Terminal baru di Bandara Radin Inten II yang terletak di Tanjung Karang, Lampung.
Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, hadirnya bandara-bandara baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, keselamatan kerja, hingga meningkatkan pelayanan untuk masyarakat.