Selasa, 30 September 2025

Harga Pangan Stabil, Tapi Cenderung Mahal

"Deflasi ini tidak terlepas dari upaya Kemdag dan instansi pemerintah yang lainnya dalam menjaga harga dan stok pangan."

Editor: Choirul Arifin
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang melayani pembeli di los Sembako dan sayuran Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah menahan lonjakan harga bahan pangan pada tahun ini bisa dibilang sukses. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan harga bahan pangan sepanjang periode Januari 2017-November 2017 tercatat turun atau deflasi sebesar 0,98% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Bahkan penurunan harga pangan secara umum ini merupakan yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Ninuk Rahayuningrum mengklaim, prestasi ini merupakan hasil kerja keras pemerintah menekan kenaikan harga pangan sepanjang tahun 2017.

"Deflasi ini tidak terlepas dari upaya Kemdag dan instansi pemerintah yang lainnya dalam menjaga harga dan stok pangan," ujarnya dikutip epada KONTAN, Selasa (5/12/2017).

Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat Khudori juga menilai deflasi tahunan untuk sektor pengeluaran bahan makanan ini perlu diapresiasi.

Menurutnya, hal ini menunjukkan pemerintah mampu mengendalikan harga pangan meskipun tidak terlalu signifikan.

Baca: KM Alam Samudra 88 Karam di Kepulauan Seribu, Satu ABK Hilang

Dia menilai, stabilitas harga ini merupakan buah atas kehadiran Satgas Pangan yang bisa menekan pengusaha yang selama ini berada di posisi dominan dalam memainkan harga pangan.

Namun begitu, dia menilai, bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya harga pangan saat ini cukup tinggi. "Meskipun harga pangan cenderung stabil, tetapi stabilnya di level tinggi," ungkapnya.

Khudori menyatakan, pemerintah harus serius mengendalikan harga pangan dan menekan turun. Sebab sampai saat ini, pemerintah belum juga berhasil mengendalikan harga pangan di pasar tradisional.

Memang Kemdag telah memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) sejumlah bahan pangan. Namun, ketentuan itu tak mampu menekan harga pangan turun. Ia mengambil contoh harga daging sapi yang tetap stabil di kisaran Rp 120.000 per kg.

Salah diagnosa

Dewan Pembina Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia M Husein Sawit justru mengkhawatirkan tren adanya deflasi tahunan pada harga pangan. Sebab fenomena itu berpotensi memicu disinvestasi bagi perusahaan di bidang pangan.

Ia mengingatkan, pemerintah agar jangan salah mendiagnosa. Bila pemerintah saat ini fokus menekan inflasi maka bisa menutup peluang pengembangan investasi di bidang pangan dalam negeri.

"Saat ini banyak industri penggilingan padi yang berhenti produksi akibat harga gabah yang tinggi dan penekan pada harga jual dengan sistem HET," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan