AXA Mandiri Siap Gaet 25 Persen Nasabah Bank Mandiri
Axa Mandiri menargetkan mampu menggaet 25 persen nasabah Bank Mandiri dalam lima tahun ke depan melalui jalur distribusi in branch
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menargetkan mampu menggaet 25 persen nasabah Bank Mandiri dalam lima tahun ke depan melalui jalur distribusi in branch atau kantor melekat di kantor cabang Bank Mandiri.
Saat ini, penetrasi AXA Mandiri baru memiliki 1,2 juta nasabah atau 12 persen dari total nasabah Bank Mandiri.
“Kebutuhan proteksi ada di semua layer, makanya kami bidik hingga 25 persen dengan berbagai strategi yang sudah kami siapkan,” tutur Director of In Branch Channel AXA Mandiri Tisye D Retnojati kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/12/2017).
Ia menjelaskan, beberapa strategi baru akan diterapkan melihat pola transaksi yang berubah dari nasabah. Saat ini, banyak nasabah tidak lagi mendatangi kantor bank untuk bertransaksi. Nasabah lebih banyak bertransaksi secara mobile atau melalui internet di dunia maya.
“Shifting transaksi ini yang kita antisipasi dengan berbagai strategi, apakah customer services kami yang datang ke nasabah dengan menjemput bola,” kata dia.
Pihaknya tidak melihat penambahan in branch di kantor cabang Bank Mandiri sebagai langkah efektif. Apalagi, pertumbuhan pembukaan cabang baru Bank Mandiri tidak terlalu besar. Selain itu, pihaknya juga belum melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menambah Financial Advisor (FA).
Secara alami, penambahan FA hanya sekitar 5 persen tiap tahunnya. Saat ini, AXA Mandiri memiliki 2.300 FA yang ditempatkan di 2.100 kantor cabang Bank Mandiri .
Saat ini, cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia mencapai sekitar 3.000 kantor yang dibagi menjadi 12 region. Dari sebaran itu, lanjut Tisye, 55 persen nasabah berasal dari kantor AXA Mandiri di region 3,4 dan 5 yakni di Jabodetabek dan Karawang. Porsi terbesar lainnya disumbang Surabaya, Medan, dan Bandung.
Tisye menjelaskan, AXA Mandiri masih menjadi pemimpin pasar di jalur distribusi bancassurance di Indonesia dengan pangsa pasar 18,6 persen. Lini distribusi bancassurance memberi kontribusi 80 persen dari pendapatan premi AXA Mandiri, sisanya dipasok dari lini alternatif baik itu telemarketing, digital, dan bisnis korporat.
“Walaupun terjadi shifting transaction, namun bancassurance masih tetap tumbuh, karena produk unit link masih diminati masyarakat Indonesia dan tumbuhnya cukup besar,” tutur dia.
Sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), produk unit link harus dijual secara tatap muka, belum dapat dipasarkan lewat telemarketing ataupun digital di dunia maya.
Saat ini, pendapatan premi AXA Mandiri 74 persen diperoleh dari unit link dan 26 persen dari produk tradisional.
Diakui, saat ini produk tradisional seperti kesehatan dan pendidikan juga meningkat sehingga porsinya di masa mendatang diperkirakan akan bergeser menjadi 60 persen unitlink dan sisanya untuk tradisional.