PLN Kerjasama Jual Beli Tenaga Listrik untuk Tiga Provinsi
PLN Distribusi Jawa Timur melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan lima pelanggan potensial.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (JTBN) melakukan kerja sama dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan 10 pelanggan potensial.
Mereka berada di Provinsi Jawa Timur, NTB, dan NTT dengan total daya 129 Mega Volt Ampere (MVA).
PLN Distribusi Jawa Timur melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan lima pelanggan potensial.
Baca: Golkar Beri Bantuan Hukum bagi Aditya Moha
Mereka berasal dari Kawasan Industri Probolinggo, PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Aplus Pasific yang berlokasi di Gresik, PT Meta Adhya Tirta Umbulan dan PT Megah yang berlokasi di Pasuruan.
"Program 35.000 MW mulai dirasakan hasilnya, sistem kelistrikan, khususnya di Nusa Tenggara saat ini telah surplus," ujar Direktur Bisnis Regional JTBN, Djoko R. Abumanan, Selasa (7/11/2017).
PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat juga melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan empat pelanggan potensial pada sektor tambak, kesehatan, dan pendidikan dengan total daya sebesar 1,7 MVA.
Target yang disasar adalah Rumah Sakit Umum Kota Mataram dan Politeknik Pariwisata Lombok yang berada di Kota Mataram, PT Rhaee Royal Vannanei yang berlokasi di Sumbawa, serta UD.
Sulindo Persada yang berlokasi di Bima.
Baca: Wonderful Indonesia Pamerkan Wisata Kelas Dunia di London
Sementara PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur melakukan penandatangan SPJBTL dengan PT Gulf Mangan yang bergerak pada industri smelter dengan rencana pemasangan baru sebesar 20 MVA.
"Harapannya ini dapat berdapak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat." ujar Djoko.
Djoko menambahkan bahwa saat ini ketersediaan daya listrik, khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi surplus.
Untuk di Jawa Timur memiliki cadangan daya sebesar 2063 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 5197 MW.
Untuk Bali memiliki cadangan daya sebesar 512 MW, dengan beban puncak sebesar 773 MW. NTB memiliki cadangan daya sebesar 74,01 MW, dengan beban puncak sebesar 351,48 MW.
Sementara untuk NTT memiliki cadangan daya sebesar 36, 95 MW, dengan beban puncak sebesar 152,57 MW.