Jumat, 3 Oktober 2025

Pariwisata Tidak Sumbang Devisa Terbesar, Arief Yahya Bilang Siap Mundur Jadi Menteri

"Kalau 2019 tidak jadi penghasil devisa terbesar, saya akan berhenti sendiri jadi menteri," ujar Arief

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/ADIATMA FAJAR
Menteri Pariwisata Arief Yahya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menargetkan sumbangan devisa untuk 2017 mencapai 200 dollar AS. Sedangkan di 2018 targetnya naik menjadi 223 dollar AS.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan tahun ini saja sektor yang ia pimpin berhasil mengalahkan industri migas dalam sumbangan devisa.

Jika di 2019 sektor pariwisata tidak jadi yang terbesar dalam memberikan devisa, Arief siap mundur dari jabatannya.

"Kalau 2019 tidak jadi penghasil devisa terbesar, saya akan berhenti sendiri jadi menteri," ujar Arief di Indonesia Tourism Outlook 2018, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Baca: PDIP Enggan Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat, Rupanya Ini Alasannya

Baca: Ritel Lesu, Mitra Adiperkasa Malah Bukukan Laba Naik Dua Kali Lipat

Hal yang Arief mengaku lupa bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berakhir di 2019. Namun hal itu tidak melunturkan semangat Arief dalam menggenjot devisa dari sektor pariwisata

"Tapi saya baru sadar 2019 pemerintahan sudah berakhir. Ini kejadian nyata," ungkap Arief.

Untuk saat ini sumbangan devisa terbesar masih dikuasai oleh Crude Palm Oil (CPO). Sedangkan sektor pariwisata di kuartal II masuk jadi nomor dua. Target sumbangan devisa di 2019 dari sektor pariwisata mencapai 280 juta dollar AS atau.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved