BEI Targetkan Transaksi Harian Tembus Rp 9 Triliun Pada 2018
BEI hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna membahas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2018.
Penulis:
Syahrizal Sidik
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna membahas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2018.
RUPSLB ini dihadiri oleh 105 pemegang saham dari 106 anggota bursa (AB) aktif atau sebanyak 99,06 persen dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara.
“Prinsipnya, anggaran agar bursa bisa lebih efisien, volume value likuiditas dan bagaimana pasar bursa bisa memobilisasi dana lebih banyak lagi,” kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
BEI mengasumsikan indikator makroekonomi di 2018, pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 5,4 persen dengan laju inflasi pada kisaran 3,5% ± 1 persen. Sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia yaitu 7-day (Reverse) Repo Rate (pengganti BI Rate) diperkirakan akan berada di level 4,25 persen.
Asumsi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS pada tahun 2018 diproyeksi akan berada pada level Rp 13.400, dipengaruhi oleh sentimen positif peningkatan investasi dari kalangan pemodal dalam dan luar negeri yang akan memperbaiki neraca pembayaran.
“BEI menetapkan asumsi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI tahun 2018 sebesar Rp 9 triliun atau meningkat dibandingkan RKAT 2017-Revisi sebesar Rp 7,75 triliun,” tambahnya.
Tito menambahkan, penetapan asumsi RNTH tersebut didasarkan pada beberapa asumsi yakni optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia, meningkatnya eksposure kenaikan peringkat investasi menjadi investment grade rating dari lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P), potensi peningkatan jumlah investor baru dan aktivitas IPO perusahaan, serta optimalisasi produk kebursaan (LQ45 Futures dan Indonesia Government Bond Futures).
Disamping itu, asumsi kenaikan RNTH di tahun depan juga dipengaruhi oleh mulai beroperasinya PT Pendanaan Efek Indonesia.
BEI juga menargerkan 35 emiten yang mencatatkan saham baru (initial public offering/IPO) serta sebanyak 60 Perusahaan Tercatat yang melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus) di tahun depan.
Sementara itu, target emisi obligasi yang dipatok BEI di tahun 2018 adalah sebanyak 80 emisi obligasi korporasi dan 156 obligasi negara. Target-target tersebut disusun dengan mempertimbangkan stabilitas dan peningkatan perekonomian nasional di tahun 2018, yang pada gilirannya menjaga kepercayaan calon Perusahaan Tercatat dalam menghimpun dana modal dari pasar modal.