Peleuang Usaha: Dari Bertanam Pisang, Adi Menangguk Penghasilan Rp 1 Juta Per Hari
Kebetulan, ada lahan kosong seluas 2 hektar milik keluarganya. Mulailah Adi mengelola lahan tersebut dan menanaminya dengan pisang.
Adi yang kini sedang giatnya mengkampanyekan "Gerakan Riau Menanam Pisang" ini pun mengajak warga Riau yang memiliki lahan untuk menanam pisang. Ia membuka pusat konsultasi tanaman pisang dan siap memberikan edukasi kepada warga yang ingin memulai usaha bercocok tanam pisang.
"Termasuk, jika ada warga yang memiliki lahan kosong, bisa dikelola secara kemitraan dan bagi hasil," kata Adi yang kini mulai melebarkan usahanya hingga keluar Pekanbaru.
Menurutnya, sudah saatnya warga Riau tak lagi bergantung dan memanfaatkan lahannya untuk menanam kelapa sawit. Selain modal besar dan perawatannya rumit, kelapa sawit juga memiliki keterbatasan.
"Menanam pisang jauh lebih menguntungkan ketimbang kelapa sawit. Jadi, kita jangan fokus hanya pada kelapa sawit. Di pekarangan dan lahan terbatas, kita juga bisa kembangkan tanaman pisang," kata Adi.
Soal pangsa pasar, Adi menyatakan bahwa saat ini lebih dari 80 persen pasokan pisang ke Pekanbaru dikirim dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Bahkan, ia menaksir untuk kebutuhan pisang warga Pekanbaru dan Riau, dibutuhkan sedikitnya 5 ribu hektar lahan.
"Jadi, kita selama ini bergantung dari pasokan dari luar Riau. Padahal, kita memiliki potensi lahan yang cukup luas, hanya saja belum dikelola," kata Adi.
Bagi warga Pekanbaru dan Riau yang berminat untuk berdiskusi tentang pengelolaan kebun pisang, dapat menghubungi Adi di nomor Whatsapp 0823-8632-1898. (*)