Jumat, 3 Oktober 2025

Sejak Listing di Bursa, Saham Kiosan Melonjak 203 Persen

Aplikasi KIOS berfungsi untuk membantu masyarakat area luar kota melakukan kirim uang.

Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Pencatatan saham perdana PT Kioson Komersial Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia, Kamis (5/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kini perusahaan startup ikut menghiasi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Coba tengok PT Kioson Komersial Indonesia yang baru saja terdaftar dengan kode KIOS pada 5 Oktober lalu di pasar modal.

Melalui dana yang sudah dikumpulkan, emiten baru ini memiliki target dan visi kinerja yang menarik.

KIOS ini terbilang cukup unik, belum pernah startup di Indonesia menggunakan jalur initial public offering (IPO) sebagai jalur permodalan.

Baca: Berani! Pria Ini Tantang Pegawai Dishub Naik Ojek Pangkalan dan Angkot! Apa Tujuannya?

Chief Executive Officer (CEO) KIOS Jasin Halim menjelaskan, pasar modal menjadi pilihannya untuk mengumpulkan dana.

"Jalur IPO cukup breakthrough, kami menjadi startup yang distruptif dan kita lihat jalur pendanaan ini sesuai dengan moto kita, keep changing," jelas Jasin.

Baginya, jalur IPO bukan hal yang tabu bagi perusahaan startup.

Apalagi, dalam iklim euforia startup unicorn, pasar dan investor bakal melihat peluang untuk ikut terlibat dalam sektor ini menjadi semakin menarik.

Jasin sendiri mengaku emiten KIOS tidak bersaing dengan para unicorn yang sudah berderap di Indonesia, namun melengkapi varian layanan digital.

Aplikasi KIOS berfungsi untuk membantu masyarakat area luar kota melakukan kirim uang.

Singkatnya, KIOS merupakan startup e-commerce business to business (B2B) yang menyediakan berbagai layanan transfer uang.

Misinya adalah menggandeng kios-kios UMKM di Indonesia untuk menjadi mitra yang mana bakal membantu masyarakat sekitar mengakses layanan finansial.

Ada pula layanan yang diberikan KIOS mencakup pembayaran tagihan air, token listrik, isu ulang pulsa dan pembayaran transaksi e-commerce.

Barang yang dibeli pun bisa dikirim langsung ke alamat rumah pembeli atau mitra toko Kioson.

Jasin melihat, pangsa pasar pada startup e-commerce sangat besar. Buktinya, pencatatan sahamnya perdananya mengalami oversbuscribed hingga 10 kali lipat.

Target dana segar sebanyak Rp 450 miliar dengan mudah berhasil emiten anyar ini dapatkan.

Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang membuat KIOS sangat penting.

Pertama adalah akses keuangan yang masih terbatas di area luar kota alias rural, serta minat besar masyarakat pada jual-beli secara online.

"Ini terutama untuk area rural yang belum memiliki akses perbankan yang banyak tapi mereka mengenal ritel-ritel online yang besar, mereka seharusnya punya kesempatan yang sama untuk belanja dan dalam perkembangan online," jelas Roby Tan komisaris KIOS.

Bahkan menurut Roby, berkat bergabung dengan KIOS, tidak sedikit toko-toko yang menjadi mitra mendapatkan tambahan pendapatan hingga Rp 90 juta setelah bergabung dengan mereka.

Jumat, harga KIOS ditutup di Rp 1.700 per saham. Harganya sudah melonjak 203% sejak IPO.  

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved