Jumat, 3 Oktober 2025

Berbagi Informasi di Dunia Penguatan Merek Melalui Wadah Indonesia Branding Association

IBA yang dapat memainkan peran penting dalam pengembangan yang sehat dan penumbuhan ekosistem merek di Indonesia.

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Asosiasi Branding Indonesia atau Indonesia Branding Association (IBA) yang diresmikan pembentukannya dengan penandatanganan Memorandum of Understanding/MoU (persetujuan bersama) Indonesia Branding Association di Universitas Prasetiya Mulya, Kampus BSD belum lama ini 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Industri  penguatan merek  yang tidak hanya dilihat dari sudut pandang pemilik merek—namun juga sudut pandang konsultan merek,  sedang berkembang pesat baru-baru ini.

Fenomena ini menciptakan kebutuhan adanya sebuah asosiasi yang dapat mengakomodir berbagai keperluan berbagi informasi dan aktualisasi informasi di dunia penguatan merek.

Sebuah asosiasi yang dapat menjadi wadah untuk menjalin hubungan yang baik antara para pemilik merek, pengguna merek, praktisi, akademisi, peminat tema seputar merek dan pihak pemerintah.

Sebuah asosiasi yang dapat memainkan peran penting dalam pengembangan yang sehat dan penumbuhan ekosistem merek di Indonesia.

Menyambut perkembangan tersebut, dibentuklah Asosiasi Branding Indonesia atau Indonesia Branding Association (IBA) yang diresmikan pembentukannya dengan penandatanganan Memorandum of Understanding/MoU (persetujuan bersama) Indonesia Branding Association di Universitas Prasetiya Mulya, Kampus BSD, Selasa (10/10/2017) ini.

MoU ditandatangani oleh Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya yang diwakili Dekan Agus W. Soehadi bersama sejumlah perwakilan praktisi branding dan pelaku perusahaan yang berhubungan dengan branding, antara lain Daniel Surya (Chairman, CEO - WIR Group & Slingshot Group).

Kemudian Iman Camil (President Director - Unistellar VC), Ricky Afrianto (Global Marketing Director - Mayora Group), Samir Dixit (Managing Director – Brand Finance Asia Pacific), Sarita Sutedja (Founder, Head of Promotion – Cita Rasa Prima Group), dan Sutan Banuara (Director - Brand Finance Indonesia).

Menurut Agus W. Soehadi, Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, sejak 2007 Program Studi S1 Branding Universitas Prasetiya Mulya menginisiasi pendirian awal asosiasi ini.

Baca: Gandeng DayTrans, BRI Luncurkan Kartu BRIZZI Co-Branding Edisi Khusus

“Sebagai institusi pendidikan, Prasetiya Mulya bermaksud melanjutkan diseminasi informasi terkait riset dan pengetahuan tentang branding. IBA diharapkan menjadi wadah yang dapat menjawab berbagai kebutuhan industri branding, juga menjadi sumber berbagai talenta, informasi, ajang berbagi ilmu pengetahuan bagi seluruh anggota,' kataya.

Dengan demikian ada gilirannya dapat mengembangkan ekosistem industri branding pada umumnya.

Ia  mengajak para konsultan merek, praktisi branding di perusahaan, untuk bersama-sama para akademisi ke depannya meningkatkan dan menguatkan penciptaan merek-merek berpengaruh di Indonesia.

Inisiasi IBA ini cukup mendapat respon positif pihak-pihak praktisi branding di perusahaan.

“Kita akan bersama-sama para praktisi branding di perusahaan-perusahaan untuk men-develop brand-brand yang lebih bernilai sesuai dengan zamannya, mengingat kita tahu bersama kan sekarang ini lanskap bisnis di mana-mana sudah berubah, dengan era digitalisasi ini misalnya," katanya.

Dari sisi universitas, asosiasi IBA ini juga memberi manfaat, karena pihak akademisi menjadi tahu kebutuhan-kebutuhan profesional branding bagi perusahaan-perusahaan masa depan.

“Kan kita jadi tahu kebutuhan profesional branding bagi perusahaan itu seperti apa. Apalagi Prasetiya Mulya selalu concern dalam hal ini, karena sifat sekolah kita ini kan dual-kolaborasi antara akademisi dan dunia usaha,” tambahnya.

Ricky Afrianto, Global Marketing Director Mayora Group, berpendapat IBA merupakan wadah yang baik agar dunia akademisi dan praktisi bisnis bisa bertemu untuk saling melengkapi.

Di asosiasi itu kan para akademisi bisa tahu kebutuhan tenaga profesional branding itu di perusahaan seperti apa. Lalu di kalangan practicioners  kita juga gak boleh hanya bekerja berdasarkan prakteknya tapi tidak tahu teorinya.

"Branding itu penting sekali. Produk yang menang, kalo brand-nya kalah, penjualnya bisa kalah. Jadi to the power of really brand itu kadang-kadang persepsi misalnya. Apalagi sekarang dengan banyaknya inovasi, semakin ketatnya persaingan. Jadi asosiasi seperti ini sangat penting,” demikian ungkap Ricky.

  1. Baca: BEI Hadirkan Galeri Investasi di Universitas Prasetiya Mulya

 Bagi Sarita Sutedja, Founder dan Head of Promotion Cita Rasa Prima Group, asosiasi ini akan menjadi ajang pengembangan branding produk-produk Indonesia.

“Kita melihat ini tempat yang baik bagi kita untuk berkumpul bersama memajukan brand-brand produk Indonesia. Apalagi Cita Rasa Prima sangat concern untuk mengembangkan kuliner Indonesia jadi brand yang mendunia. Jadi kami memandang entitas lain, baik itu di bidang kuliner maupun yang lain, selama kita punya darah merah putih, ayo kita sama-sama berkolaborasi memajukan,” kata Sarita.

Fredy Utama, Manajer Prodi S1 Branding Universitas Prasetiya Mulya, IBA ingin memberikan kontribusi yang berarti ke pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia melalui aktivitas-aktivitas berplatform branding  yang akan terjadi melalui interaksi masing-masing anggotanya.

Dalam perencanaan jangka panjang ke depan, jelasnya, IBA ingin berpartisipasi dalam menjadikan Indonesia negara dengan ekonomi berbasis merek terbesar di Asia Tenggara.

“Untuk mewujudkan visi itu, anggota asosiasi diharapkan berperan aktif dalam pendidikan dan promosi yang terkait dengan industri branding. Mengingat masih sedikitnya jumlah ahli dalam dunia branding di Indonesia, IBA semakin yakin fokus pada pengembangan sumber daya manusia di industri ini sangat potensial," kata Fredy.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved