Empat Perusahaan Multinasional Tertarik Melantai di BEI
Empat perusahaan multinasional menyatakan minatnya untuk mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat perusahaan multinasional menyatakan minatnya untuk mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keempat perusahaan ini merupakan afiliasi dari emiten besar di luar negeri.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio mengatakan, BEI sudah bertemu dengan perusahaan-perusahaan tersebut dalam berbagai kesempatan. Salah satunya adalah saat BEI berkunjung ke Belgia. Namun, Tito masih enggan membeberkan nama perusahaan tersebut secara gamblang kepada awak media.
"Perusahaan yang berminat IPO (initial public offering) terdiri dari tiga perusahaan tambang dan satu perkebunan," ujar Tito saat ditemui di BEI, Sudirman, Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Baca: Prosesi Tepung Tawar Adat Bulungan Sambut Kedatangan Jokowi di Bandara Tanjung Harapan
Dirinya menambahkan, keempat perusahaan multinasional tersebut memiliki bisnis yang cukup besar di Indonesia. Akan tetapi, induk usaha (holding) perusahaan-perusahaan itu sudah tercatat lebih dahulu di bursa luar negeri, termasuk di New York Stock Exchange, Amerika Serikat dan Euronext, Eropa.
Meski begitu, ada satu tantangan dari salah satu perusahaan multinasional yang berencana listing di BEI, yakni perusahaan tersebut belum berbentuk perseroan terbatas (PT). Padahal, kata Tito, syarat perusahaan yang ingin go public di Indonesia harus berbentuk PT.
Tito berharap, dengan masuknya perusahaan multinasional tersebut, diharapkan dapat meningkatkan transaksi dan pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Sebagai gambaran, saat ini rata-rata nilai transaksi harian di BEI mencapai sekitar Rp 7,3 triliun hingga Rp 7,4 triliun, dengan adanya tambahan emiten baru, Tito menargetkan transaksi harian di BEI dapat mencapai Rp 9 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) Rp 7 ribu triliun.