Bahana Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham Terkait Infrastruktur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bahana Sekuritas mengimbau investor saham agar lebih cermat memilih saham, seiring dasar valuasi harga saham Indonesia saat ini sudah relatif lebih mahal dibanding negara tetangga di ASEAN.

Head of Research Bahana Henry Wibowo mengatakan, saat ini hingga akhir tahun diperkirakan Price Earning Ratio (PER) atau rasio antara harga saham dengan laba bersih perusahaan Indonesia sekitar 17 kali, sudah mendekati plus 1.0 standar deviasi di atas rata rata dalam 5 tahun terakhir.

"Bahana Sekuritas memperkirakan tahun depan PER Indonesia bakal turun kekisaran 14 sampai 15 kali karena laba bersih perusahaan diperkirakan tumbuh sekitar 12 persen sampai 14 persen dari perkiraan tahun ini," tutur Henry dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Dengan perkiraan valuasi harga saham yang tidak murah, kata Henry, Bahana Sekuritas memberi rekomendasi bagi investor untuk fokus pada saham-saham pilihan sehingga bisa memberikan imbal hasil lebih optimal, khususnya saham berkapitalisasi pasar besar seperti misalnya saham-saham yang terkait infrastruktur.

"Pada semester kedua tahun ini hingga paruh pertama tahun depan, pemerintah akan menggenjot sejumlah proyek infrastruktur," tutur Henry.

Data memperlihatkan untuk periode 2015-2019, total belanja infrastruktur Indonesia diperkirakan mencapai Rp 1.375 triliun atau naik hampir 50 persen dibanding belanja infrastruktur pemerintah periode 2005 hingga 2014.

Data dari Kementerian keuangan menunjukkan anggaran infrastruktur dalam APBN 2017 meningkat secara signifikan dibandingkan dengan 2016 atau secara nominal mencapai Rp 387,3 triliun.

Dana tersebut akan dipakai antara lain untuk membangun sekitar 836 kilometer jalan, 10.198 meter jembatan, membangun dan mengembangkan 13 bandara, membangun dan mengembangkan 61 pelabuhan laut termasuk juga membangun jalur kereta api yang semuanya tersebar di seluruh Indonesia.

Atas dasar tersebut, Bahana merekomendasikan beli untuk sektor big cap terkait infrastruktur seperti saham PT Jasa Marga berkode saham JSMR dengan target harga Rp 6.600, dan PT Semen Indonesia dengan kode SMGR, dengan target harga Rp 11.600 per lembar saham.

Bahana juga merekomendasikan, bank BUMN milik negara yang memberikan pembiayaan besar terhadap proyek infrastruktur pemerintah seperti PT Bank Mandiri dengan kode saham BMRI dan Bank Rakyat Indonesia dengan kode saham BBRI, masing-masing dengar target harga Rp 16.250 dan Rp 17.000