Kamis, 2 Oktober 2025

Sri Mulyani Janjikan Harga BBM, Tarif Listrik dan Elpiji Tidak Naik Tahun Depan

Dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, pemerintah mengalokasikan belanja subsidi sebesar Rp 172,41 triliun.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas SPBU berkebaya melakukan proses pengisian bahan bakar minyak kepada pengendara sepeda motor di SPBU Coco Pertamina Jalan Putri Hijau Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/4/2017). 

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai, asumsi pemerintah masih masuk akal. Harga minyak dunia kemungkinan masih stagnan di kisaran US$ 45-US$ 50 per barel.

"Bisa saja harga BBM tetap, tapi yang perlu diperhatikan aspek keuangan Pertamina, karena di level saat ini, Pertamina sudah harus menalangi selisih harga, yang seharusnya sudah disesuaikan (dinaikkan) beberapa bulan lalu," ujar Pri Agung.

Pengamat Energi dan Direktur Energy Watch Mamit Setiawan berpendapat, keyakinan pemerintah tak menaikkan harga BBM tahun depan bermuatan politis dan bisa mengorbankan Pertamina.

"Pertamina sudah terbebani kebijakan BBM satu harga. Pertamina merugi Rp 3,3 triliun tahun ini karena program satu harga," ujar Mamit.

Dengan potensi konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara, serta masalah di Timur Tengah, Mamit prediksi harga minyak dunia tahun depan akan mencapai US$ 52 triliun.

Tanpa penyesuaian harga BBM, beban Pertamina semakin besar.

Hanya saja, sejauh ini Pertamina masih mencatatkan keuntungan besar. Pada kuartal I-2017, Pertamina mampu mengantongi laba US$ 780 juta.

Dengan kurs rupiah Rp 13.400 per dollar AS, maka untung Pertamina kuartal I-2017 mencapai Rp 10,45 triliun.

Reporter: Adinda Ade Mustami, Ghina Ghaliya Quddus 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved