Minggu, 5 Oktober 2025

Dijual di Indonesia, Pengembang Asal China Bangun Kota Reklamasi di Malaysia

Saat ini pembelinya kebanyakan dari China. Pembeli dari Indonesia menyumbang kurang dari 5 % dari total penjualan Forest City.

Editor: Choirul Arifin
KONTAN
Proyek properti Forest City yang akan didirikan di atas lahan reklamasi di Malaysia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Country Garden Pasificveiw Sdn Bhd, pengembang proyek properti Forest City telah menginvestasikan sebesar RM 10 juta atau Rp 31,17 miliar untuk pengembangan kota reklamasi di wilayah Iskandar, Malaysia bagian selatan, selama dua tahun terakhir.

Yu Runze, Direktur Strategi Country Garden Pasificview mengatakan pada tahun ini investasi ini akan digunakan untuk pembangunan unit rumah, apartemen, dan infrastruktur pendukung.

"Infrastruktur pendukung ini diantaranya adalah pabrik material kontruksi Industrialised Building System, dan beberapa fasilitas pelengkap seperti lapangan golf," ujar Yu Runze ketika memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat (4/8/2017).

Pada 2035 nanti, Yu Runze memperkirakan total investasi yang akan dikucurkan Country Garden bisa mencapai US$ 100 miliar atau Rp 1333 triliun.

Country Garden merupakan pengembang terbesar ketiga di China. Kota reklamasi terbesar di Asia ini diharpakan mempunyai fasilitas pendukung setara bintang lima sampai enam.

Di atas lahan seluas 20 km2 (2025 ha) atau setengah dari luas Jakarta Pusat mereka akan membangun empat pulau buatan dan diproyeksikan akan dihuni 700.000 orang.

Kota reklamasi yang ada di daerah ekonomi khusus Iskandar Malaysia ini akan mempunyai beberapa fasilitas lain seperti perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kesehatan dan rekreasi.

Country Garden Pasificveiw Sdn Bhd, pengembang proyek properti Forest City mengincar pasar Indonesia dalam pemasaran kota reklamasi di daerah Iskandar Malaysia bagian selatan ini.

Baca: Ramisya Bazighah Tewas Digigit Anjing Pitbull Peliharaan Keluarga Saat Akan Ambil Mainan di Teras

Saat ini pembelinya kebanyakan dari China. Pembeli dari Indonesia menyumbang kurang dari 5 % dari total penjualan Forest City.

Yu Runze, Direktur Strategi Country Garden Pasificview mengatakan Indonesia mempunyai pasar yang besar dengan budaya yang mirip dengan Malaysia.

"Kami menyediakan proyek properti baik rumah tapak maupun apartemen dengan rencana integrasi pusat kesehatan, pendidikan dan wisata," ujar Yu Runze dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (4/7/2017). 

Baca: Dipukul dengan Kayu dan Disiram Air, Anjing Pitbull Tetap Gigit Ramisya Hingga Meregang Nyawa

Ada dua jenis properti yang bisa dimiliki dalam proyek ini. Pertama adalah rumah tapak dengan rentang harga antara RM 4 juta (Rp 12,46 miliar) sampai RM 17 juta (Rp 52 miliar).

Untuk rumah tapak termurah Rp 12,46 miliar mempunyai luas tanah 371,6 meter persegi dengan tiga lantai bangunan. Sedangkan rumah tapak termahal Rp 52 miliar mempunyai tiga lantai bangunan dengan luas tanah 836,12 meter persegi.

Sedangkan investasi properti kedua adalah apartemen dengan rentang harga RM 700.000 (Rp 2,1 miliar) sampai RM 2,6 juta (Rp 7,79 miliar).

Untuk apartemen termurah Rp 2,1 miliar mempunyai luas 48 meter persegi. Sedangkan apartemen termahal Rp 7,79 miliar mempunyai luas 175 meter persegi.

Tercatat saat ini untuk rumah tapak hampir 95% sudah terjual habis. Sebagai gambaran Forest City hanya membangun rumah tapak sebanyak 233 unit.

Baca: Rojali Kaget, Terduga Pencuri Amplifier Siangnya Dia Tangkap, Malamnya Ramai-ramai Dibakar Warga

Sedangkan apartemen, Forest City menawarkan cukup banyak unit yaitu 15.000 unit di 53 tower. Sebanyak 32 tower tercatat sudah habis terjual, tersisa 21 tower yang tersisa 5 % dari total unit.

Progres penjualan yang cukup cepat ini sejalan dengan iming-iming keuntungan return on asset yaitu sebesar 5%-7% untuk pembeli properti.

Hal ini karena beberapa infrastruktur pendukung seperti akses dengan menggunakan jalan tol, MRT dan LRT nantinya pembeli juga bisa menggunakan jalur laut yaitu transportasi kapal feri langsung ke Singapura.

Beberapa keuntungan pembelian properti Forest City adalah belanja bebas pajak dan kepemilikan properti seumur hidup. Pembeli properti Forest Citytercatat mayoritas adalah dari China, Singapura, Asia Tenggara, Eropa dan Amerika Seriakt.

Reporter: Galvan Yudistira 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved