Kamis, 2 Oktober 2025

Kebangkrutan Nyonya Meneer Karena Tidak Bisa Bersaing

Pemerintah harus perbaiki ekonomi, ditingkatkan pertumbuhan industrinya, karena ini berubah dengan cepat

Editor: Johnson Simanjuntak
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Didik J. Rachbini 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Tidak mampunya bersaing dalam berbisnis di era digital, dinilai menjadi penyebab kebangkrutan PT Nyonya Meneer yang telah berdiri sejak 1919.

"Ini gejala-gejala korporat (perussahaan) yang tidak bersaing," tutur Ekonom senior Indef, Didik J Rachbini‎ di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Menurut Didik, ‎penjualan ritel pada saat ini memang mengalami penurunan dan berubah secara cepat, sehingga dapat mematikan industri-industri yang tidak bisa beradaptasi perkembangan.

‎"Pemerintah harus perbaiki ekonomi, ditingkatkan pertumbuhan industrinya, karena ini berubah dengan cepat, mungkin saja ratusan perusahaan bisa hilang nanti," tuturnya.

‎Perusahaan produsen jamu legendari Nyonya Meneer dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang pada 3 Agustus 2017, karena kesulitan membayar utang mencapai Rp 7,4 miliar.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved