Volatilitas Ekonomi Global Masih Tinggi
Volatilitas perekonomian global dan dalam negeri diperkirakan masih akan tinggi pada tahun ini, yang disebabkan rencana baru Donald Trump
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Volatilitas perekonomian global dan dalam negeri diperkirakan masih akan tinggi pada tahun ini, yang disebabkan rencana baru Donald Trump hingga Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada).
Kepala Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, faktor yang menyebabkan volatilitas global seperti prospek diluncurkannya aturan baru yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal proteksionisme.
Baca: Trump Proteksi Perdagangan, BI: Indonesia Perlu Tingkatkan Perdagangan Regional
Kemudian, masih gamangnya perekonomian di zona euro dan kurang kuatnya ekonomi Tiongkok serta Jepang.
"Pelaku bisnis juga memantau berlangsungnya Pilada serentak di lebih dari 100 pemerintahan daerah provinsi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri," tutur Adrian, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Menurut Adrian, di tengah hadirnya berbagai tantangan tersebut, tetapi perekonomian Indonesia pada tahun ini diyakini bakal mencatat angka pertumbuhan yang lebih baik dari tahun lalu, yang tergambar dari naiknya perekonomian di pasar barang dan tenaga kerja serta investasi.
"Optimisme juga ditopang oleh prospek berlanjutnya reformasi lewat serangkaian paket kebijakan yang masih akan dikeluarkan pemerintah, kemudian tax amnesty juga bisa memberikan sentimen positif," papar Adrian.