Sabtu, 4 Oktober 2025

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Masih Bermasalah, Komisi VI Akan Bentuk Panja

"Untuk merespon kekecewaan publik terkait terminal 3 yang diduga banyak persoalan, sudah seharusnya Panja AP II Komisi VI sesegera mungkin bekerja"

dpr.go.id
Ketua Komisi V Fary Djemy Francis yang memimpin langsung kunjungan kerja spesifik ke Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Komisi VI segera  membentuk  Panitia Kerja (Panja) Angkasa Pura II dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di Terminal 3 Ultimate bandara Soekarno-Hatta. 

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto berharap Panja AP II harus segera direaliasasikan. Pasalnya sejumlah permasalahan yang terjadi di Terminal 3 sudah tidak bisa lagi ditolerir dan  harus diungkap ke publik.

"Apalagi terakhir kemarin saat ada atap plafon di area kedatangan dekat pintu kantor Kesehatan Pelabuhan atapnya ambrol dan kejadian itu membuat kita semakin kecewa dan curiga," kata Darmadi melalui pesan singkat, Minggu (18/12/2016).

Darmadi menilai diperlukannya audit investigatif terkait seluruh persoalan di Terminal 3 yang mulai beroperasi sejak 9 Agustus 2016 itu.

Menurut politikus PDIP ini, audit investigatif dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi kemungkinan adanya dugaan praktik-praktik koruptif sehubungan dengan sejumlah kejadian di Terminal 3 untuk selanjutnya dimintakan pertanggungjawaban dari manajemen Angkasa Pura II dan BUMN kontraktornya, PT Wijaya Karya. 

"Untuk merespon kekecewaan publik terkait pembangunan terminal 3 yang diduga banyak persoalan, sudah seharusnya Panja AP II oleh Komisi VI sesegera mungkin bekerja," kata Darmadi.

Darmadi menuturkan Komisi VI sudah mencurigai adanya dugaan ketidakberesan dalam pembangunan terminal yang diklaim sekelas Bandara Changi Singapura tersebut.

Hal itu terkait rentetan peristiwa yang menjadi persoalan mulai dari kurangnya daya listrik, genangan air setinggi 5 cm, minimnya kursi di ruang tunggu, atap ruangan officer in charge ambruk yang diduga kesalahan teknis saat renovasi dan terakhir atap plafon di area kedatangan dekat pintu kantor Kesehatan Pelabuhan.

"Semua itu semakin menguatkan dugaan ketidakberesan.Bahkan terkesan aneh dan lucu saat ada statement atau kliam bahwa bandara Terminal 3 Ultimate itu bandara bintang lima.Tidak masuk akal. Apalagi jika dikatakan sekelas bahkan kebih baik dari Bandara Changi Singapura," kata Darmadi.

"Semua hanya isapan jempol alias jauh panggang dari api jika dilihat dari kenyataan yang terjadi di terminal 3 Ultimate saat ini," tambah Darmadi. 

Bahkan,  lanjut Darmadi, yang patut dicurigai juga soal kualitas struktur bangunan terminal 3 Ultimate yang banyak menelan biaya negara hingga triliunan rupiah. Contohnya, interior dan tampilan Terminal 3 Ultimate tersebut jauh dari kata layak dan pantas. Padahal biaya pembangunan terminal 3 tersebut sangat fantastis. 

"Bayangkan biaya permeter perseginya saja sampai menelan biaya Rp 10 juta /M2. Jadi terlalu jauh jika bicara kualitas terminal 3 Ultimate yang banyak habiskan anggaran negara jika dibandingkan dengan Bandara negara-negara tetangga seperti Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok," kata Darmadi.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa seluruh operasional penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang berjalan normal meskipun ada kejadian jatuhnya plafon di area kedatangan dekat pintu Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Ada pun area yang terdampak dari jatuhnya plafon tersebut telah secara cepat dilokalisir dan sisa-sisa reruntuhan plafon telah dibersihkan agar tidak mengganggu pelayanan dan operasional bandara.

Senior General Manager Bandara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Suriawan Wakan mengatakan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari jatuhnya plafon di Terminal 3.

Selanjutnya akan segera memperbaiki kerusakan yang terjadi di area tersebut sambil melakukan investigasi dengan pihak konsorsium KSO.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved