Bank Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan Masih Terus Berlanjut
Bank Indonesia menyebut surplus ini didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus pada November 2016 sebesar 0,84 miliar dolar AS.
Bank Indonesia menyebut surplus ini didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas.
"Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan pada November 2016 tetap positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangannya, Jumat (16/12/2016).
Disebutkan surplus neraca perdagangan November 2016 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2016 yang sebesar 1,24 miliar dolar AS.
Surplus yang lebih rendah tersebut dipengaruhi oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas.
Surplus neraca perdagangan nonmigas pada November 2016 tercatat sebesar 1,5 miliar dolar AS, turun dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,7 miliar AS.
Menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor nonmigas (9,39%, mtm) yang melebihi peningkatan ekspor nonmigas (6,04%, mtm).
Peningkatan impor nonmigas terutama dipengaruhi oleh peningkatan impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, perangkat optik, perhiasan/permata, serta senjata dan amunisi.
Sementara itu, peningkatan ekspor nonmigas terutama didorong kenaikan ekspor lemak & minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, perhiasan/permata, pakaian jadi bukan rajutan, serta bijih, kerak, dan abu logam.
Di sisi migas, defisit neraca perdagangan migas naik menjadi 0,7 miliar dolar AS pada November 2016 dari 0,5 miliar dolar AS pada Oktober 2016.
Peningkatan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor migas (13,89%, mtm), terutama impor hasil minyak (13,62%, mtm) dan gas (58,27%, mtm), yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas (4,47% mtm).
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik.