Sabtu, 4 Oktober 2025

Telkomsel Perluas Pasar di Indonesia Timur

Telkomsel sudah membangun ekosistem pendukung, berupa jaringan kabel optik bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS).

Editor: Choirul Arifin
KOMPAS IMAGES

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Pasar Indonesia bagian timur kini menjadi incaran PT Telekomunikasi Seluler alias Telkomsel untuk terus dikembangkan pasarnya.

Telkomsel sudah membangun ekosistem pendukung, berupa jaringan kabel optik bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS)

SMPCS yang merupakan backbone jaringan Telkomsel menggantikan sistem satelit yang semula dioperasikan.

Selain lebih murah investasinya, jangkauan kabel optik bawah laut juga lebih luas. "Layanan makin bagus, penggunaannya akan semakin besar, kabel optik juga stabil," ujar Adita Irawati, Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Seluler saat ditanya KONTAN, di Bandung, Kamis (24/11/2016).

Sementara mengenai kebutuhan teknologi di wilayah Indonesia timur, Telkomsel melihat konsumen di sana bisa langsung loncat, dari 2G ke 4G.

Jangan heran, perkembangan teknologi wilayah Indonesia bagian timur yang tak secepat wilayah lain. Alhasil, teknologi 2G masih banyak beroperasi di sana.

Telkomsel sadar, perubahan teknologi dari 2G ke 4G tersebut juga harus dibarengi dengan perubahan penggunaan perangkat atau device 4G.

Kalau tidak, bakal ada kesenjangan antara teknologi yang tersedia dengan perangkat yang dimiliki.

Namun, Telkomsel tak khawatir. Kebutuhan perangkat berbasis 4G yang cukup besar di wilayah timur tersebut akan melahirkan pangsa pasar sendiri.

"Mereka pangsa pasar yang ke depan bisa menjadi real user atau pelanggan, seharusnya ini bisa jalan bareng, kami melihat pertumbuhan besar akan ada di luar Jawa," ungkap Adita.

Secara keseluruhan, Telkomsel memprediksi peta pertumbuhan bisnis tahun depan tak berbeda banyak dengan tahun ini.

Pertumbuhan pendapatan layanan data menjadi yang tertinggi, menyusul pertumbuhan pendapatan voice alias suara.

Sementara bisnis pesan singkat alias SMS akan menyusut. Bisnis SMS turun karena tergencet layanan chatting over the top (OTT).

Sementara hingga akhir tahun 2016, Telkomsel tak merevisi target menjadi naik atau turun dari target awal.

Tanpa membeberkan target nilai, anak usaha BUMN ini hanya memberikan ancar-ancar kenaikan pendapatan dobel digit. "Angkanya sekitar belasan," kata Adita.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved