Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Indonesia Waspadai Arah Kebijakan Ekonomi Donald Trump
"Jadi kami melihat beberapa aspek yang mempengaruhi langsung atau tidak, kondisi akan terus pantau."
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan terus memantau kebijakan ekonomi yang akan ditempuh Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggantikan Barrack Obama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tentu memperhatikan retorika politik dari presiden terpilih dari sisi ekonomi yang dapat berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia.
"Dari kebijakan perdagangan, karena AS pasar terbesar dunia, apakah kebijakan perdagangan terkait TPP (Trans Pacific Partnership) dan perdagangan dengan Tiongkok," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Pemerintah juga melihat hubungan antara Trum dengan The Fed, dimana kebijakan moneter yang diambil The Fed dapat mempengaruhi sentimen dunia.
"Jadi kami melihat beberapa aspek yang mempengaruhi langsung atau tidak, kondisi akan terus pantau. Sehingga kami membuat opsi agar Indonesia tidak terlalu tergantung dan rawan perkembangan pasar di AS," tutur Sri Mulayani.
Sementara Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan, banyak pandangan menilai terpilihnya Donald Trump menjadi presiden akan menunda The Fed menaikkan suku bunganya, namun Bank Indonesia berpendapat The Fed akan tetap menaikkan sukubunga tahun ini sebanyak satu kali.
"Suku bunga The Fed tetap kemungkinan naik 1 kali tahun ini, kemudian pada tahun depan naik 2 kali dan 2018 akan naik sebanyak 3 kali," tutur Agus di tempat yang sama.
Agus juga melihat, kebijakan protektif yang akan diterapkan Trump dapat memukul kegiatan ekspor Indonesia secara tidak langsung karena negeri Paman Sam merupakan pasar terbesar produk Tiongkok.
"Jadi ketidakpastian global akan juga berdampak pada Indonesia. Namun, terkait hasil Pilpres AS ternyata dampaknya tidak sebesar saat Brexit diumumkan," tutur Agus.