Kamis, 2 Oktober 2025

BI: Negeri Ini Tidak Bisa Hidup Kalau Tidak Ada Utang Luar Negeri

Bank Indonesia menilai Indonesia pada saat ini masih memerlukan pembiayaan luar negeri untuk menggerakkan roda perekonomian

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Bank Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia menilai Indonesia pada saat ini masih memerlukan pembiayaan luar negeri untuk menggerakkan roda perekonomian dalam hal pembangunan infrastruktur.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, kredit perbankan nasional tidak cukup untuk membiayai pembangunan yang ada di dalam negeri, karena dari total Produk Domestik Bruto (PDP) sebesar Rp 11.000 triliun, peran perbankan hanya mampu membiayai 35 persen saja.

"Kredit perbankan sudah pasti tidak cukup yang hanya Rp 3 ribu triliun sampai Rp 4 ribu triliun. ‎Jadi negeri ini tidak bisa hidup, tidak bisa membangun kalau tidak ada pembiayaan dari luar negeri," kata Mirza di Jakarta, Senin (24/10/2016).

Menurut Mirza, utang luar negeri (ULN) selama ini telah membiayai perekonomian Indonesia, jumlah ULN‎ korporasi termasuk perbankan mencapai 160 miliar dolar AS dan ULN pemerintah senilai 140 miliar dolar AS.

"‎Jadi 300 miliar dolar AS (ULN) atau sekitar Rp 4.000 triliun pembiayaan bagi negeri ini dibiayai asing, sisanya modal sendiri," ucap Mirza.

Pada sisi lain, kata Mirza, perbankan nasional memang memiliki likuiditas yang ditempatkan ke Bank Indonesia sekitar Rp 300 triliun sampai Rp 350 triliun, namun dana tersebut tidak dapat dialokasikan seluruhnya ke kredit karena menjadi aset bank.

"Bank itu harus memiliki aset likuid dan tidak mungkin seluruh depositonya ditempatkan jadi kredit, karena mungkin ada nasabah yang tarik dana. Sehingga bank harus punya aset likuid," tutur Mirza.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved