Sabtu, 4 Oktober 2025

2 Tahun Jokowi dan JK

Investasi Tumbuh 14,8 Persen di Semester I

Dari sisi tenaga kerja, investasi di semester I-2016 mampu menyerap 354.739 orang.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mahasiswa yang tergabung dari beberapa himpunan berjalan saat akan melakukan aksi menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/10/2016). Aksi tersebut dilakukan untuk mengkritisi dua tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap belum mampu mengatasi oermasalahan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Selama dua tahun kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), terjadi pertumbuhan investasi di tanah air.

Berdasarkan data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) yang diolah Kantor Staf Presiden (KSP), selama semester I tahun 2016, capaian investasi tumbuh sebesar 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Data BKPM yang diolah KSP tercatat realisasi investasi semester I-2016 mencapai Rp 298,1 triliun.

Untuk itu pula diperkirakan realisasi investasi 2016 akan lebih tinggi dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 545,4 triliun.

Sedangkan dari sisi sumber investasi, penanaman modal asing (PMA) semester I-2016 mencapai Rp 102,6 triliun (34,4%).

Sementara, penanaman modal dalam negeri di periode yang sama mencapai Rp 195,5 triliun (65,5%).

Dengan hasil ini diperkirakan realisasi PMA dan PMDN di 2016 akan lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi di 2015. Tahun lalu, PMA sebesar Rp 179,5 triliun (32,5%) dan PMDN Rp 365,9 triliun (67,1%).

Dari sisi tenaga kerja, investasi di semester I-2016 mampu menyerap 354.739 orang.

Diperkirakan realisasi penyerapan tenaga kerja di 2016 akan lebih tinggi dibandingkan dibandingkan 2015 yang mencapai 375.982 orang.

Berdasarkan target lokasi, investasi terbesar terjadi di luar Pulau Jawa sebear 54,7%. Sedangkan di Pulau Jawa hanya 45,3%.

Namun realisasinya di Pulau Jawa sebesar 54,5%, dan luar Jawa mencapai 45,5%.

Kemudian selam dua tahun pemerintahan Jokowi-JK, pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2016 meningkat menjadi 5,04% dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 yang sebesar 4,79%.

"Di tengah perlambatan dan ketidak-pastian global, perekonomian Indonsia masih tumbuh dan termasuk salah satu yang tinggi di Asia," sebut data BPS yang diolah KSP.

Disebutkan tercatat pertumbuhan ekonomi pada 2014 sebesar 5,02%.

Kemudian ekonomi mengalami perlambatan turun menjadi 4,79% pada 2015 dari 5,02% pada tahun sebelumnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved