Asyiknya Membuat Kue di BBC, Modal Menjadi Wirausahawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Apakah Anda sudah bisa membuat kue? Kalau sudah bisa kenapa takut untuk membuka usaha. Mulailah dari sekarang dengan modal yang ada.

Demikian pesan Chef Chairil Ichwan Kepala pengajar di Bogasari Baking Center (BBC) Puspita, Serpong, karena dari keberanian usaha kecil-kecilan juga menjadi modal untuk meningkatkan kemandirian.

Keseharian Chef Chairil memang memberikan pelatihan-pelatihan kepada orang-orang yang menjadi peserta kursus membuat kue. Kue tersebut, mulai dari roti tawar hingga kue taart, tergantung ketrampilan yang diinginkan oleh para peserta.

Beberapa waktu lalu, Tribunnews dan sejumlah wartawan di Jakarta mendapat kesempatan untuk turut serta dalam kursus pembuatan kue tersebut. Chef Chairil selama sehari penuh menularkan ilmunya membuat sejumlah kue yang biasa dijual di masyarakat.

Kue-kue tersebut antara lain nastar, roti manis, lapis surabaya dan tiger roll. Secara gamblang Chairil melatih dan membimbing peserta praktik langsung membuat kue.

Selain resep-resep dan cara yang mesti dilakukan oleh peserta, Chairil juga menjelaskan bagaimana cara membuat adonan dan mencampurkan bahan-bahan yang ada.

"Ini yang menjadi seni membuat kue," kata Chairil. Menurutnya, membuat kue beda dengan memasak sayur, bila memasak kekurangan garam bisa langsung ditambah garam, tetapi kalau membuat roti tidak bisa diubah-ubah lagi kalau proses pengovenan sudah dilakukan.

"Sehingga pencampuran bahan-bahan harus dilakukan secara lengkap sebelum memasaknya di oven," ujar Chariril.

Selain itu, Chairil juga mengingatkan, dalam membuat roti sesungguhnya memerlukan suhu tertentu. Perbandingannya, jika suhu ruang mencapai 40 derajat, maka suhu air yang dibutuhkan adalah nol derajat.

Seterusnya, jika suhu ruang 30 derajat, artinya suhu air membutuhkan 10 derajat. Sebaliknya, jika suhu ruang rendah, misalnya 10 derajat, maka suhu air yang dibutuhkan harus lebih hangat yakni 30 derajat.

"Kita di Indonesia kan suhunya cukup panas. Karena itu, kalau membuat roti harus menggunakan air es. Jadi jika membaca resep roti dari barat jangan ditiru mentah-mentah. Mereka pasti pakai air hangat karena di sana suhunya dingin," kata Chef Ichwan.

Dengan cara mengajarnya yang piawai dan diselingi humor, menjadikan pelatihan ini mudah dipahami oleh peserta dan cukup mengasyikkan sehingga waktu pun tidak terasa berjalan hingga sore hari.