Mendag Dapat Dukungan DPR untuk Impor Daging
Pemerintah sudah membuka keran impor daging sapi, sebagai langkah untuk menekan harga yang melambung saat ini.
Penulis:
Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah sudah membuka keran impor daging sapi, sebagai langkah untuk menekan harga yang melambung saat ini.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong melibatkan pihak swasta dalam menjalankan kebijakan pemerintah terkait impor daging sapi.
“Kami juga menerbitkan izin impor kepada pihak swasta untuk daging sapi, kami harapkan akan bisa dengan pesat meningkatkan pasokan daging sapi," ujar Lembong, Senin (13/6/2016).
Langkah Lembong pun mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Menurut Fadli rencana kebijakan pemerintah menambah kuota impor daging sapi mampu menstabilkan harga hingga Idul Fitri mendatang.
"Tidak masalah, yang pegang data 'kan pemerintah," ujar Fadli Zon.
Kebijakan impor, kata Fadli tidak perlu dijadikan polemik. Selama itu sesuai kebutuhan masyarakat, dalam hal ini kuota impor hanya untuk menutupi konsumsi dan pasokan cadangan saja.
"Kebijakan yang diambil harus berdasarkan data yang benar sehingga kebijakan yang diambil menjadi tepat," kata Fadli.
Menurut Fadli, target pemerintah untuk menstabilkan harga dengan mengimpor daging sapi baik dari Australia atau negara lain sudah benar di bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini.
Hal ini mengingat kebutuhan akan konsumsi daging sapi yang sangat tinggi tanpa ditunjang dengan pasokan yang mencukupi dari dalam negeri akan memicu kenaikan harga daging sapi yang tinggi di pasaran.
”Pemerintah menyatakan harga daging sapi Rp 80.000 per kilogram, ini harus didukung, Tapi kita jangan melupakan potensi peternakan lokal yang juga harus dikembangkan untuk terwujudkan cita-cita swasembada sapi dalam negeri,” papar Fadli
Terkait daging impor beku yang masih belum diminati masyarakat, politisi Gerindra ini meminta masyarakat Indonesia mencontoh negara maju yang penduduknya tak lagi membeli daging segar, melainkan daging beku.
Di negara maju, masyarakatnya berbelanja daging beku yang kalau ingin dimasak, tinggal dikeluarkan dari lemari pendingin dan dicairkan.
“Daging mentah di suhu ruangan, kumannya meriah, karena itu masyarakat Indonesia berpaling dari daging sapi segar ke daging sapi yang telah dibekukan, selain harganya lebih murah, daging beku juga lebih higienis, dan pemerintah harus berani menjamin itu,” tegas Fadli.