Antam dan Inalum Patungan Bangun Pabrik Smelter Sebagai Anak Usaha
Dua perusahaan BUMN PT Antam (Persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) bekerja sama untuk membangun pabrik Smelter Grade Alumunia Refin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua perusahaan BUMN PT Antam (Persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) bekerja sama untuk membangun pabrik Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan join venture dan pembentukan anak usaha patungan.
Penandatangnaan kerja sama dilakukan Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman dan Direktur Utama lnalum, Winardi Sunoto di kantor Kementerian BUMN pada pada tanggal 14 April 2016
Tedy menjelaskan pada pelaksanaannya, Antam akan mensuplai bahan baku bijih bauksit untuk SGAR. Bahan baku tersebut berasal dari tambang bauksit Antam.
"Kerjasama Antam dengan Inalum merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk terus meningkatkan nilai cadangan bauksit Indonesia yang besar," ujar Tedy.
SGAR nantinya mempunyai kapasitas sebesar 2 juta ton SGA per tahun.
Bahan baku digunakan pada tahap pertama sebanyak 1 juta ton.
Melalui pengoperasian SGAR, kedua perusahaan dapat mengolah cadangan bauksit, sehingga Inalum dapat mengurangi mengurangi ketergantungan terhadap impor Alumina.
Sementara itu Direktur Utama Inalum, Winardi Sunoto mengatakan kerjasama membangun SGAR bisa mendorong industri pengolahan pengolahan Bauksit di Indonesia.
Inalum saat ini memiliki kapasitas peleburan Aluminium sebesar 250.000 ton Aluminium ingot per tahun yang membutuhkan minimal 500.000 ton Alumina per tahun.
Inalum berencana untuk meningkatkan kapasitas menjadi 500.000 ton Aluminium per tahun pada tahun 2020 yang membutuhkan minimal 1 juta ton Alumina per tahun sebagai bahan baku.
"Smelter Grade Alumina ini merupakan salah satu dari proyek pengembangan oleh Inalum," jelas Winardi.