Jumat, 3 Oktober 2025

PPAD Ancam Gelar Aksi Mogok Nasional Jika Pemerintah Tak Bekukan Uber dan Grab

"Kita kecewa dengan Menkominfo yang tidak menutup aplikasi Grab dan Uber. Saya sampaikan aksi kita tidak sampai di sini."

Kompas Images
Andri Donnal Putera Sopir taksi yang beredar di dekat tol Bandara Soekarno-Hatta arah Jakarta memasang spanduk tanda protes terhadap keberadaan Uber dan Grab yang dianggap mengurangi pendapatan sopir taksi plat kuning, Senin (14/3/2016) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Suharto, perwakilan dari Paguyupan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) mengancam akan terus melakukan aksi hingga Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rudiantara‎ menutup aplikasi Grab dan Uber yang dinilai ilegal.

"Kita kecewa dengan Menkominfo yang tidak menutup aplikasi Grab dan Uber. Saya sampaikan aksi kita tidak sampai di sini. Kita akan mogok nasional andaikata tuntutan kita tidak dipenuhi," tegasnya di Kemenkominfo, Selasa (22/3/2016).

Suharto menambahkan pihaknya akan terus memperjuangkan nasib para sopir taksi dan angkutan umum lainnya yang kini pendapatannya menurun drastis karena adanya Uber dan Grab yang tarifnya lebih murah.

"Saya akan terus berjuang, saya akan ajak semua pengusaha taksi untuk tidak menjalankan moda yang ada," tambahnya.

Pantauan Tribunnews.com saat ini, ratusan massa aksi sudah mulai bergeser dari Kantor Kemenkominfo ke depan Istana.

Aksi unras ini terus mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan dipantau langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved