Kembangkan Tempat Wisata, Pemerintah Wajib Perbaiki Transportasi Umum
Pemerintah saat ini tengah mengembangkan 10 kawasan wisata yang akan dibentuk badan otorita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah mengembangkan 10 kawasan wisata yang akan dibentuk badan otorita, satu di antaranya Danau Toba di Sumatera Utara.
Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno mengatakan, dalam mengembangkan tempat wisata maka pemerintah jangan hanya memikirkan pembangunan infrastruktur jalan raya saja, tetapi sektor transportasi lainnya juga perlu dibangun.
"Jika hanya jalan raya sebagai pendukung wisata, contoh buruknya sudah ada yaitu kawasan wisata puncak dan di Bali, macet dan akhirnya memperburuk citranya," ujar Djoko, Selasa (15/3/2016).
Djoko meminta kepada pemerintah jangan melupakan transportasi yang mampu menimbulkan kemacetan dalam pengembangan sektor wisata, misalnya pengadaan transportasi umum yang nyaman dan jalur kereta api.
"Obyek wisata di mancanegara, pasti tersedia halte atau stasiun kereta api terdekat, jadi pelancong diberi alternatif tidak harus dengan kendaraan pribadi, ini belum terpikirkan di penentu kebijakan sektor transportasi," tutur Djoko.
Djoko menjelaskan, akses menuju Dana Toba saat ini telah tersedia rel kereta api yaitu Medan-Pematangsiantar, sehingga pemerintah hanya membuat angkutan lanjutan Pematangsiantar-Danau Toba yang diperkirakan menempuh waktu sekitar 1 jam.
"Frekuensi kereta api juga perlu dilakukan, jadi jika ingin menambah jumlah pelancong, perbaikilah akses transportasi yaitu transportasi umum dan fasilitas kendaraan tidak bermotor, bukan sekadar bangun prasarana jalan semata," tuturnya.
Danau Toba akan dikembangkan menjadi Monaco of Asia, dimana danau terbesar se-Asia Tenggara ini merupakan bagian dari 10 kawasan wisata yang akan dibentuk badan otoritas, seperti Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo, Mandalika, Pulau Komodo, Wakatobi, dan Morotai.