Selasa, 30 September 2025

Awal Tahun, Cadangan Devisa Biasanya Turun

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyebut menurunan tersebut, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan Indonesia setidaknya untuk 6 bulan ke depan.

Editor: Choirul Arifin
Nurmulia Rekso P/TRIBUNnews.com
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia di akhir Januari 2016 hanya mencapai 102 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut lebih rendah dari Desember 2015 lalu, yang mencapai 105,9 miliar dollar AS.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyebut menurunan tersebut, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan Indonesia setidaknya untuk enam bulan ke depan.

Ia menyebut penurunan Cadev itu merupakan suatu hal yang wajar, karena banyak perusahaan yang butuh dollar AS, untuk membayar utangnya ataupun untuk menyelesaikan transaksinya.

"Selain itu impor kita memang turun belakangan ini," ujarnya kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (12/2/2016).

Penurunan impor yang antara lain disebabkan perekonomian global itu, menurut Wakil Presiden juga menyebabkan cadev Indonesia menurun.

Ia berjanji pemerintah akan teru akan menjaga cadev dalam posisi aman, dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mendongkrak impor.

"Tapi nanti kita perbaikilah," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan