Selasa, 30 September 2025

Peluang Usaha: Bisnis Kefir yang Cukup Menjanjikan

Kefir lebih dulu populer akan khasiatnya menyembuhkan bermacam penyakit manusia

Editor: Hendra Gunawan

Pasar produk kefir terus bertumbuh dua tahun belakangan ini. Teddy juga menyadari pertumbuhan pasar yang sangat baik ini dari jumlah konsumen yang terus bertambah. Jika awalnya pelanggan Neo Kefir berjumlah 200 orang, kini sudah ada 385.000 orang. “Apalagi, sekarang banyak artis yang mempromosikan produk kefir. Itu sangat menarik minat konsumen,” kata Teddy.

Dia pun memprediksi pasar produk kefir kosmetik masih tetap cerah pada dua tahun mendatang. Sementara, minuman susu kefir akan tetap stabil. “Nanti, masyarakat justru akan mengenal minuman kefir ini lebih baik ketimbang yoghurt,” ramal dia.

Hanya, yang perlu diingat, perkembangan pasar yang cepat ini juga diikuti oleh munculnya pemain baru. Baik Teddy maupun Anggi menyebutkan, arah persaingan usaha ini semakin sesak. Maklum, profit yang dikantongi dari bisnis kefir lumayan tebal.

Teddy menuturkan, produsen kefir bisa melipat untung mulai dari 30%–100%, tergantung jenis produk yang dibuat. Tak jauh berbeda, Anggi pun menyebutkan keuntungan usaha ini berkisar 30%–50%.

Sebelum menggeluti bisnis kefir, pahami dulu lika-likunya.

Butuh pengalaman
Usaha kefir ini sederhana. Tak banyak peralatan yang dipakai. Bisnis kefir juga bisa dimulai dari skala rumahan. Alhasil, usaha ini bisa dimulai dengan modal minim.

Teddy yang dulu kerap memberi pelatihan pembuatan kefir mengatakan, usaha ini bisa dimulai dengan modal Rp 2 juta. Modal sebesar itu dipakai untuk membeli kefir grains dan susu segar.

Harga bibit kefir bervariasi, mulai dari Rp 100.000 per ons hingga Rp 1 juta per ons. Yang membedakan harganya adalah kualitas grains itu sendiri dan kandungan mikroflora yang ada di dalamnya. Sementara harga susu berkisar Rp 60.000–Rp 70.000 per liter. “Pemain baru bisa sesuaikan dengan modalnya,” kata Teddy.

Susu segar sebagai bahan kefir biasanya langsung diambil dari peternakan sapi perah. Namun, Teddy mengingatkan, Anda sebaiknya cek terlebih dulu kondisi peternakan, terutama kebersihannya untuk mengetahui kualitas susu.

Ada berbagai susu yang bisa dipakai menjadi bahan kefir. Teddy mengolah tiga jenis susu, yakni susu sapi, susu kambing, dan susu kolostrum. Tiap hari, untuk menghasilkan 100 liter minuman kefir, dia mengolah 80 liter susu sapi, 20 liter susu kambing, dan 5 liter susu kolostrum.

Susu kedelai dan santan kelapa juga bisa dipakai sebagai bahan baku kefir. Namun, kedua produk ini masih belum populer bagi masyarakat.

Sementara, Anggi menggunakan bahan baku susu sapi dan susu kambing ettawa. Dalam sekali proses, Anggi mengolah 15 liter hingga 20 liter susu. “Tergantung pasokan yang ada,” kata dia.

Anda pun bisa mempelajari proses pembuatan kefir ini dari berbagai jalur informasi. Bahkan, dengan mudah Anda bisa berselancar di dunia maya untuk mencari tahu proses pembuatan berbagai produk kefir. Selain itu, Anda pun bisa berlatih sekaligus bertanya pada para penggiat kefir yang tak pelit membagi informasi.

Hanya, meski dengan bahan baku dan pengolahan yang sama, belum tentu citarasa kefir yang dihasilkan oleh masing-masing produsen akan sama. Teddy bilang, pengolahan kefir itu semacam seni. Dus, hasil yang diperoleh tergantung dari tangan-tangan pembuatnya. “Kefir prima yang beli dari saya dan orang lain bisa berbeda,” kata Teddy.

Biarpun mendapat pelatihan secara bersamaan, dalam pengembangannya, tiap-tiap orang akan mempunyai teknik dan pengalaman tersendiri, mulai dari lama proses pengadukan, suhu udara pada saat pengolahan, dan bagaimana suasana hati pembuatnya. “Itu semua berpengaruh, termasuk hubungan vertikal dengan Sang Pencipta,” tutur Teddy. Pengalaman juga sangat menentukan untuk memperoleh kualitas kefir yang bagus.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved