Sofjan Djalil Sedih Pengusaha Utang untuk Beli Mercy
Sofjan Djalil sedih atas sikap pihak swasta, pasalnya utang luar negeri mereka melebihi pemerintah dan sayangnya bukan untuk mendorong roda ekonomi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bappenas, Sofjan Djalil, sedih sikap pihak swasta, pasalnya utang luar negeri mereka melebihi pemerintah dan sayangnya bukan untuk mendorong roda ekonomi.
"Sayangnya pengusaha kita pinjam utang buat beli Mercy (mobil mewah) dulu. Ini nanti harus direformasi mental," ujar Sofjan di CEO 100 Kompas 2015, JCC, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Menurut Sofjan uang utang negara jangan difoya-foyakan untuk kebutuhan sekelompok orang. Hal yang dibutuhkan kata Sofjan saat ini adalah investasi yang produktif dan menghasilkan kesejahteraan.
"Tinggal bagaimana utang kita spend dengan sangat produktif. Rasio utang terhadap PDB oke," ungkap Sofjan.
Sofjan menambahkan jangan sampai utang negara membengkak, namun hasilnya untuk pembangunan tidak ada. Hal itu kata Sofjan justru menjadi beban.
"Seolah-olah Indonesia terlalu banyak berutang. Utang itu nggak apa-apa. Selama digunakan secara benar," jelas Sofjan.
Dari data Bank Indonesia hingga Oktober 2015, utang luar negeri sektor swasta mencapai 55,8 persen atau senilai 169,3 miliar dollar dari total utang negara. Sedangkan sisanya utang pemerintah dan bank sentral