Senin, 29 September 2025

Kuatkan Rupiah, BI Disarankan Turunkan BI Rate

nggota Komisi VI, DPR RI, Juliari P Batubara menilai pelemahan rupiah saat ini cukup mengkhawatirkan yang hampir menembus angka 15.000.

Editor: Sugiyarto
Warta Kota/Nur Ichsan
Pekerja PT Klip Plastik melakukan aksi unjuk rasa di depan tempat mereka bekerja di Jalan Yos Sudarso, Batu Ceper, Kota Tangerang, Selasa (8/9/2015). Sebanyak 200 karyawan di perusahaan ini terkena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan dengan alasan perusahaan sedang mengalami kerugian akibat menguatnya mata uang Dolar terhadap Rupiah. warta kota ur ichsan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI, DPR RI, Juliari P Batubara menilai pelemahan rupiah saat ini cukup mengkhawatirkan yang hampir menembus angka 15.000.

Menurutnya, harus ada peran nyata dari Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter.

"Kami sangat menantikan kebijakan BI yang lebih nendang. Kebijakan yang over night bisa langsung kelihatan," kata Juliari di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Politikus PDI Perjuangan itu menyarankan BI dapat menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) untuk menguatkan rupiah.

Selain menurunkan BI Rate, menurut Juliari, BI juga bisa menurunkan corporate tax.

"Kebijakan itu sangat membantu dari sisi fiskal pajak. Pengusaha akan sorak sorai kalau suku bunga diturunkan. Corporate tax diturunkan juga akan membuat pengusaha sorak sorai," tuturnya.

Masih kata Juliari, saat ini saat ini penjualan ritel sudah mulai terganggu begitupun juga para emiten.

Menurutnya, jika BI tidak melakukan akan berdampak pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Untuk menurunkan suku bunga atau pajak tidak perlu takut," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan