Harga Minyak Dunia Turun, Anggota DPR: Harga BBM Harusnya Dibawah Rp 6000
Kurtubi memaparkan tren harga minyak dunia turun akan terus berlanjut sampai bulan depan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Komisi VII DPR Kurtubi menilai harga BBM bersubsidi jenis Premium seharusnya turun dibawah Rp 6000. Pasalnya nilai Indonesian Crude Price (ICP) sudah sangat rendah hari ini mencapai 38 dollar AS per barrel.
"Angka logis harga BBM bersubsidi dibawah enam ribuan lah harusnya," ujar Kurtubi di komplek DPR/MPR, Selasa (25/8/2015).
Menurut Kurtubi, pemerintah seharusnya bisa memanfaatkan penurunan harga minyak dunia saat ini untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi, menurut Kurtubi dengan turunnya harga BBM bisa untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Harga minyak yang amat sangat rendah sekarang ini, dapat ditangkap secara cerdas oleh pemerintah sebagai salah satu faktor untuk mendorong perkembangan ekonomi," ujar Kurtubi.
Kurtubi memaparkan tren harga minyak dunia turun akan terus berlanjut sampai bulan depan. Karena hal itu Kurtubi berharap pemerintah memanfaatkan momentum yang baik ini.
"Saya menangkap sebaiknya pemerintah menurunkan harga BBM," kata Kurtubi.
Kurtubi menambahkan bahwa dalam menggerak pertumbuhan ekonomi, bisa sangat dibantu dengan peran dari konsumsi belanja rumah tangga. Hal itu sangat berkaitan erat, lanjut Kurtubi, dengan biaya belanja dan konsumsi BBM bersubsidi.
"Sifat ekonomi kita adalah banyak disumbang oleh ekonomi rumah tangga. Ini kesempatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Kurtubi.