IHSG Masih Berfluktuasi
Sentimen negatif pasar global dan kawasan masih mendominasi perdagangan saham akhir pekan lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentimen negatif pasar global dan kawasan masih mendominasi perdagangan saham akhir pekan lalu. IHSG kembali terkoreksi tajam 105,958 poin (2,38 persen) di 4335,953. Ini merupakan level terendah IHSG sejak perdagangan 27 Januari 2014.
Pemodal menghindari aset berisiko menyusul berlanjutnya kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan tren penguatan dolar AS atas mata uang emerging market yang berdampak buruk bagi rupiah.
"Kondisi ini memicu keluarnya dana global dari pasar emerging market termasuk Indonesia," kata David Sutantyo dari First Asia Capital.
Selama sepekan IHSG koreksi 5,44 persen dan rupiah anjlok 0,96 persen di Rp 13.895 (kurs Jisdor). Sedangkan berdasarkan kurs Bloomberg, kurs rupiah akhir pekan lalu sudah di Rp 13.941 per dolar AS. Dilihat dari posisi tertingginya tahun ini awal April lalu, IHSG telah koreksi 21,5 persen dan ini menandakan pasar saham Indonesia masuk tren bearish.
Penjualan bersih asing akhir pekan lalu mencapai Rp 770 miliar dan sepanjang pekan lalu telah mencapai Rp 4,3 triliun melanjutkan pekan sebelumnya sebesar Rp 3,05 triliun. Risiko pasar yang meningkat juga tercermin dari naiknya CDS Indonesia hingga 50,6 persen di 241,53 akhir pekan lalu dibandingkan akhir tahun lalu di 160,312.
Sementara pasar saham global akhir pekan lalu ikut terpuruk akibat meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing anjlok 3,12 persen dan 3,19 persen tutup di 16459,75 dan 1970,89.
Harga minyak mentah juga ikut anjlok 2 persen di 40,45 dolar AS per barel akhir pekan lalu.
Pada perdagangan awal pekan terakhir Agustus, tekanan jual diperkirakan masih akan mendominasi perdagangan seiring masih tingginya risiko pasar. Kekhawatiran berlanjutnya pelemahan rupiah atas dolar AS yang berpotensi menembus level Rp 14.000 akan menjadi katalis negatif di pasar.
Peluang rendahnya tekanan jual akan ditentukan dengan langkah sejumlah BUMN melakukan buyback sahamnya menyusul kebijakan OJK merelaksasi aturan buyback tanpa RUPS. IHSG diperkirakan masih berfluktuasi bergerak dengan support di 4290 dan resisten di 4375 cenderung koreksi.
IHSG : S1 4290 S2 4250 R1 4375 R2 4400
Saham Pilihan
PTBA 5400-5800 BoW, SL 5000
TLKM 2620-2770 BoW, SL 2590
JSMR 5000-5400 BoW, SL 4950
ASII 5900-6200 BoW, SL 5800
BBRI 9300-9650 BoW, SL 9200
BDMN 2900-3150 BoW, SL 2800
BBTN 980-1055 BoW, SL 960
ICBP 11900-12700 BoW, SL 11800
ADHI 1850-2050 BoW, SL 1800
ADRO 470-500 BoW, SL 465