Jumat, 3 Oktober 2025

Dalam Sehari Para Pedagang Bakso Rugi Rp 20 Miliar

Pedagang yang mangkal di sekitar Koja itu harus kehilangan pendapatan rata-rata Rp 400.000 per harinya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Dalam Sehari Para Pedagang Bakso Rugi Rp 20 Miliar
Warta Kota/ANGGA BN
Ilustrasi: Pedagang bakso sedang melayani pembeli di Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat

"Halah, paling stok daging dibekep (disembunyikan) pemerintah. Warga kecil sudah miskin jadi susah. Jadinya opo? Sehari-hari yo wis berutang ke tetangga buat hidup istri dan dua anak saya. Nggak usah ngarep pemerintah. Pasrah saja," jelasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Sri Wahyuni (30), pemilik jasa penggilingan daging sapi dan siomay di Jakarta Utara.

Dia mengaku mengalami kerugian cukup besar lantaran mogoknya para pedagang daging.

Biasanya per hari menerima pesanan 50 pedagang bakso, kini menciut menjadi kisaran lima pedagang.

"Bahkan nggak ada sama sekali yang menggiling daging, Mas. Kebanyakan di sini nggiling daging sapi untuk dibuat bakso. Sekilo ongkosnya Rp 5.000. Jadi, ya saya rugi Rp 1.500.000 per hari," katanya.

"Kasihan, Mas, banyak yang ngeluh pedagang bakso di sini. Ada beberapa yang nekat pake daging ayam sama ikan," tambahnya.

Harga naik

Sementara itu, Lusi Tania dari CV Fiva Food & Meat Supply, sebuah pabrik olahan daging sapi di Bekasi, Jawa Barat, mengatakan, sebelum daging sapi impor dibatasi, harga yang dikenakan pemasok ke Fiva Food antara Rp 62.000- Rp 63.000 per kg.

Pascapembatasan daging impor, harganya naik Rp 6.000- Rp 10.000 per kg.

"Sekarang harga dari pemasok ke Fiva Food naik jadi Rp 71.000-Rp 72.000 per kg," ungkap Lusi kepada Warta Kota, Senin (10/8).

"Selama ini kita memang menggunakan daging sapi impor. Karena impor daging dibatasi, harga yang kita dapat dari pemasok jatuhnya lebih mahal," ujar Lusi.

Dikatakan Lusi, pihak pemasok mengaku terpaksa menaikkan harga jual karena untuk mendapatkan daging sapi sangat sulit.

Pamsok saling berebut barang di tingkat distributor, sehingga harganya lebih mahal.

Beruntung, selama ini pihaknya menggunakan jasa dua pemasok daging sapi. Sehingga stok tetap aman meski harganya naik.

Selain memproduksi olahan daging sapi, Fiva Food juga membuat produk olahan daging ayam dan ikan.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved