Jumat, 3 Oktober 2025

Pemerintah Perlu Antisipasi Krisis Yunani

Sofjan mengaku sudah menemui langsung para pelaku usaha

Kompas.com
Seorang pria tunawisma tidur berselimutkan kardus di pelataran sebuah toko yang tutup di pusat kota Athena, Yunani. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pihak masih terus menunggu apakah Yunani akan keluar dari Uni Eropa akibat hutang yang tidak bisa dibayar. Namun demikian menurut Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi, pemerintah bisa mengambil langkah antisipatif.

"Kita paling kena capital market dan exchange rate, nah kita antisipasikan ini supa tidak bergejolak, kita perbaiki cash flow pemerintah sendrii," kata Sofjan kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2015).

Pihak perbankan pun menurutnya juga harus mempersiapkan diri, karena skenario terburuk dari krisis Yunani adalah menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat. Dengan kata lain nilai tukar rupiah akan kembali melemah terhadap dollar AS.

"Dipersiapkan juga bank-bank, karena dolar menguat pastinya," ujar Sofjan.

Sementara bagi pasar tradisional menurutnya krisis Yunani belum dirasakan para pedagang. Sofjan mengaku sudah menemui langsung para pelaku usaha, termasuk kenalannya yang memiliki mal. Ia dilaporkan bahwa saat ini daya beli masyarakat cukup tinggi.

"Teman saya yang punya mal-mal juga bilang,'Wah Sofjan naik semua (penjualan)," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved