Jumat, 3 Oktober 2025

PLN Garap Proyek Pakai Utang

Anggaran yang disiapkan PLN Rp 512 triliun, sedangkan laba perseroan yang ditahan pemerintah dari tahun 2012 Rp 56,4 triliun

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
Harian Warta Kota/Hnery Lopullalan
EARTH HOUR - Seorang warga dengan lilin berpartispasi dalam Earth Hour di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3/2015). Pukul 20.30 WIB, gedung-gedung tinggi di kawasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman serta Kawasan Monas secara hampir bersamaan mematikan lampu. Hal ini sebagai partisipasi kampanye ajakan untuk mematikan listrik selama 60 menit atau populer disebut sebagai Earth Hour. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai PT PLN (persero) menggarap proyek 35 ribu megawatt menggunakan utang.

Pasalnya anggaran yang harus disiapkan PLN Rp 512 triliun, sedangkan laba perseroan yang ditahan pemerintah dari tahun 2012 Rp 56,4 triliun.

"Transparan pembiayaan ini, tidak mau dari utang, asumsi kita jangan-jangan keutang," ujar Sekretaris Jendral Fitra, Yenny Sucipto, di kantor Seknas Fitra, Minggu (19/4/2015).

Alasan lain FITRA menilai PLN akan menggarap proyek presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan utang, dilihat dari nilai Penyertaan Modal Negara (PMN). Tahun lalu PLN hanya mendapat Rp 5 triliun dari PMN, yang hanya cukup membangun pembangkit listrik berkapasitas 10 megawatt.

"Road map ini tidak transparan dari pembiayaannya, kita sudah cek, laba yang ditahan PLN tidak banyak, PMN hanya 5 triliun," ungkap Yenny.

Hal yang memberatkan pemerintah dalam membantu PLN menggarap proyek 35 ribu megawatt adalah utang. Karena utang negara saat ini Rp 42,9 triliun, otomatis hal tersebut membuat PLN tidak mendapat subsidi.

Rp42,9 triliun utang tinggi, tidak selaras visi misi Jokowi soal pengurangan utang," papar Yenny.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved