Genjot Biofuel, Produksi Minyak Kelapa Sawit Ditambah
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong kandungan biofuel di dalam solar sampai 20 persen.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong kandungan biofuel di dalam solar sampai 20 persen. Hal tersebut untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan menghemat devisa negara.
Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan, untuk memproduksi biofuel dari sektor industri, dibutuhkan kandungan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CP). Sudirman pun menargetkan 3,5 juta kiloliter tahun ini.
"Karena CPO sebagian akan terserap untuk biofuel," ujar Sudirman di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (16/3/2015).
Sudirman memaparkan bahwa produksi CPO yang besar juga baik untuk bisnis di sektor tersebut. Keuntungan lain dari produksi CPO yang besar menurut Sudirman tersebut untuk sektor pangan, yakni dalam memproduksi minyak goreng.
"Artinya CPO akan membuat permintaan pasar untuk bagian pangan. Artinya baik juga untuk bisnis bidang CPO," kata Sudirman.
Sudirman memaparkan saat ini menunggu keputusan Presiden Joko Widodo pada sidang kabinet. "Nanti kalau sore sudah diputuskan di Sidang kabinet, peraturan akan segera dikeluarkan," ungkap Sudirman.