Sabtu, 4 Oktober 2025

Gatot Suwondo: Indonesia Harus Punya Tata Ruang yang Jelas

Indonesia saat ini harus memiliki tata ruang yang jelas dan dibuka kepada umum sehingga semua pihak dapat lebih solid lagi dalam menata pembangunan.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Dirut Bank BNI Gatot Mudiantoro Suwondo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia saat ini harus memiliki tata ruang yang jelas dan dibuka kepada umum sehingga
semua pihak dapat lebih solid lagi dalam menata pembangunan yang lebih baik di masa mendatang.

"Sebenarnya harus ada kontinuitas dalam pembangunan di Indonesia. Kalau ingin konsisten adanya pertumbuhan ekonomi
berjalan dengan baik maka harus ada kontinuitas," kata Dirut Bank BNI Gatot Mudiantoro Suwondo (60) khusus kepada
Tribunnews.com, Rabu (4/3/2015).

Menteri kemaritiman dan kelautan, menurutnya telah menerjemahkan dengan baik interconnectivity dengan membangun
jalan pelabuhan.

"Apabila konsep lama kan dari Sumatera terus ke ujung selatan, lalu lewat jembatan nyambung ke Ujungkulon Pulau Jawa, kemudian dengan jalan raya sampai ke timur. Lalu bagian timur Indonesia ada pelabuhan-pelabuhan laut supaya dapat memperlancar distribution of goods dan timbullah kesinambungan yang baik. Kini dengan MP3I lalu berubah ke Maritim, adanya Center of Excellent, intinya adalah, yang dulunya pembangunan sumber daya manusia, kini berubah ke human capital," jelasnya.

Pihak kabinet saat ini yang dipimpin Presiden Jokowi, menurutnya, khususnya yang dilakukan menteri koordinator pembangunan manusia, mungkin perlu melihat road-map ke mana arah pembangunannya nanti.

"Yang jelas misalnya dari bidang maritim, ke mana pembangunan manusianya harus jelas, lalu bidang agraria, ke mana arahnya pula harus jelas. Tata ruang merupakan kunci keberhasilan supaya bis atumbuh dengan jelas dan baik pembangunan kita," ujarnya.

Gatot juga memberikan contoh, misalnya pembelian tanah untuk perumahan yang belakangan diketahui ternyata untuk kawasan industri, atau bahkan jadi kawasan pencadangan air tak boleh dibangun, atau daerah pelestarian hutan tak boleh dimanfaatkan.

"Bagaimana kita membangun 35.000 mega watt tetapi tak bisa melakukan tata ruang dengan baik, pembangunan direncanakan dan disusun dengan baik, repot dong pembangunan 35.000 mega watt tersebut peruntukan nantinya," kata
Gatot.

Selain itu Gatot juga menekankan agar semua pihak jangan lagi saling menyalahkan satu sama lain.

 "Mari kita lihat ke depan, dan saya yakin Indonesia pasti bisa jauh lebih baik lagi. Tiap pemerintahan memiliki masalah masing-masing," katanya.

Lalu bagaimana dengan Bappenas? Menurut Gatot, Bappenas harus lebih dipertajam lagi perencanaan kerjanya.

"Perencanaan kerja kita lima tahun ke depan mau dibawa ke mana? Gabungan 5 kementerian dengan segala visi dan perencanaan masa depannya dilihat intinya, diambil yang terbaiknya, lalu dibuatlah tata ruang yang terbaik bagi masa depan Indonesia," ungkapnya.

Jadi tata ruang adalah terpenting bagi pembangunan di Indonesia.

"Sebagai pengusaha mereka akan susah mau ke mana kalau bangun tanah untuk industri saja, mendadak tahu-tahu berubah peruntukannya. Kita bangun untuk perkebunan, ternyata untuk pelestarian yang tak bisa dikutak-katik lagi tak bisa dipakai lagi. Semua kan repot kalau tak jelas begitu," kata Gatot.

Dengan kata lain, menurut Gatot, mapping atau pemetaan tata ruang sangatlah penting bagi Indonesia dan perlu  semakin diperjelas, lalu dipaparkan kepada masyarakat umum.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved