BI Beberkan Masalah Ekonomi yang Perlu Diwaspadai Tahun Depan
Perekonomian tahun depan tidak mudah. Berbagai tantangan baik eksternal dan internal menjadi hambatan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian tahun depan tidak mudah. Berbagai tantangan baik eksternal dan internal menjadi hambatan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Hendar, mengatakan beberapa fakfor yang perlu diwaspadai untuk ekonomi 2015. Pertama, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika The Fed yang bisa memicu arus modal keluar.
Kedua, trend perlambatan pertumbuhan di China yang memicu pelemahan ekonomi di Indonesia. Ketiga, tingkat utang luar negeri (ULN) korporasi yang besar. "Ini tingkatkan kerentanan risiko eksternal di tengah ekspor yang belum membaik," ujar Hendar dalam Seminar Nasional "Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2015 di Jakarta, Kamis (4/12).
Dari dalam negerinya sendiri, menurut Hendar, Indonesia menghadapi tekanan inflasi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ke depan pun masih ada risiko kenaikan tarif listrik dan gas elpiji.
Maka dari itu, BI dalam jangka pendek melakukan kebijakan bias ketat. "Kita waspada dan tempuh kebijakan moneter yang konsisten," tandasnya. Adapun untuk tahun depan BI memperkirakan pertumbuhan berada pada kisaran 5,4 persen-5,8 persen.(Margareta Engge Kharismawati)