Selasa, 30 September 2025

Garap Tol Becakayu, Waskita Utang Rp 2,52 Triliun

PT Waskita Toll Road, emiten konstruksi plat merah ini memulai pembangunan (groundbreaking) ruas jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Editor: Ade Mayasanto
Kontan
Pembuatan jembatan layang oleh PT Waskita Karya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) semakin serius menggarap bisnis jalan tol. Melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road, emiten konstruksi plat merah ini memulai pembangunan (groundbreaking) ruas jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Tahap pertama, proyek tersebut menelan investasi Rp 3,6 triliun.

Untuk menggarap proyek ini, WSKT akan mengandalkan pinjaman perbankan dengan porsi 70% atau Rp 2,52 triliun. Adapun Rp 1,08 triliun atau 30% nilai proyek mengandalkan kas internal. "Kami meminjam dari BNI," ujar Antonius Yulianto, Sekretaris Perusahaan WSKT, Jumat (17/10/2014).

Secara keseluruhan, nilai investasi proyek tol Becakayu mencapai Rp 7,2 triliun dengan total panjang 21,04 kilometer. Pengerjaan ruas tol dilakukan dalam dua tahap. Seksi I Casablanca-Jaka Sampurna memiliki panjang 11 km, yang ditargetkan rampung pada 2016. Setelah itu, WSKT akan menggarap seksi II Jaka Sampurna-Duren Jaya dengan panjang 10,04 km.

Kelak, WSKT akan mengakuisisi 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, perusahaan yang menggarap proyek tol Becakayu. Perusahaan tersebut telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sejak 2011. Adapun konsesi pengusahaan jalan tol ini memiliki jangka waktu hingga 45 tahun.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan modal kerja tahun depan, WSKT berniat menerbitkan obligasi Rp 500 miliar. Surat utang bertenor tiga tahun ini akan memiliki kupon sekitar 9% - 10% per tahun.

Antonius mengatakan, rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) WSKT berada di kisaran 1,2x.
Hingga kuartal III-2014, WSKT telah mengantongi kontrak baru Rp 13,04 triliun. Jumlah itu melonjak 104% dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp 6,4 triliun.

Kontrak baru itu antara lain jalan tol Depok-Antasari senilai Rp 635 miliar dan Apartemen Frontage Surabaya senilai Rp 1,44 triliun. Kontrak baru ini setara 69,77% dari target 2014.

Pada 2014, WSKT menargetkan kontrak baru Rp 18,7 triliun. Selain itu, WSKT mengerjakan kontrak limpahan atau carry over senilai Rp 10,42 triliun dari tahun lalu. Dus, nilai total proyek WSKT tahun ini Rp 29,12 triliun. Harga saham WSKT kemarin ditutup menguat 2,22% menjadi Rp 920 per saham. (Annisa Aninditya Wibawa)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan