Sabtu, 4 Oktober 2025

Industri Batu Bara Tertekan Dongkrak NPL Danamon

rasio kredit bermasalah atau non performing loans (NPL) berada di posisi 2,4 persen pada akhir September 2014

Tribunnews/HERUDIN
Suasana pelayanan di salah satu banking hall Bank Danamon, di Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014). PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2013 membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 4,04 triliun, membukukan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau regulatory loan to deposit ratio (LDR) membaik menjadi 95,1 persen, pertumbuhan kredit 16 persen sebesar Rp 135 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melambatnya pertumbuhan industri batu bara pada tahun ini, berdampak kepada kinerja PT Bank Danamon Indonesia, Tbk (BDMN) pada sembilan bulan pertama 2014.

Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon, Vera Eve Lim mengatakan rasio kredit bermasalah atau non performing loans (NPL) berada di posisi 2,4 persen pada akhir September 2014.

Angka tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni di level 2,2 persen.

"Peningkatan NPL ini dari satu sisi saja. Yaitu dari batu bara, ada pembiayaan alat-alat berat. Seperti kita tahu, industri batu bara tahun ini cukup tertekan," kata Vera di gedung Bank Danamon, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurut Vera, porsi pembiayaan alat berat terbilang kecil yakni 1,9 persen dari keseluruhan penyaluran kredit Bank Danamon pada kuartal ketiga 2014 sebesar Rp 139 triliun.

"NPL ini juga sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir. Ada satu dua nama kreditur industri batu bara," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved