Peran Perempuan untuk Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di PDT
Perempuan sangat berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan sangat berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), di Perdesaan Daerah Tertinggal.
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Kesehatan, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dr Hanibal Hamidi, M.Kes mengatakan kaum perempuanlah yang mengatur pola hidup dan pola konsumsi sehat bagi keluarganya.
"Namun dalam kenyataannya, masih banyak kaum perempuan terutama di Perdesaan Daerah Tertinggal belum memahami bagaimana menciptakan pola hidup dan konsumsi yang sehat", ujarnya pada kegiatan panel expert revisi modul Perdesaan Sehat dalam meningkatkan peran perempuan Muslimat Nahdatul Ulama untuk menurunkan AKI dan AKB, di 5 Kabupaten Daerah Tertinggal, di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Dalam kaitan itulah Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) bersama mitranya Muslimat NU telah melakukan kerja sama berupa kegiatan fasilitasi kemitraan dalam peningkatan peran perempuan bagi percepatan penurunan AKI dan AKB, di Perdesaan Daerah Tertinggal.
Menurut dr. Hanibal Hamidi yang juga Ketua Pokja Perdesaan Sehat, kegiatan ini menghasilkan modul Pelatihan Kader Perdesaan Sehat, diharapkan merupakan salah satu upaya percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan guna mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan penyebab tingginya AKI dan AKB adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil dan persalinan yang aman.
Lima Kabupaten Daerah Tertinggal yang menjadi sasaran dalam kemitraan ini adalah Kabupaten Pangkep, Pesawaran, Sangau, Lombok Tengah dan Bondowoso.