Bank Sulselbar Siap Jajaki Pembiayaan Sindikasi
Bank Sulselbar berniat menjajaki sistem pembiayaan melalui pola sindikasi untuk pendanaan mega proyek infrastruktur
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Bank Sulselbar berniat menjajaki sistem pembiayaan melalui pola sindikasi untuk pendanaan mega proyek infrastruktur di daerah ini.
Hal tersebut dikatakan Direktur Umum Bank Sulselbar, Ambo Syamsuddin, saat menyerahkan bantuan ambulans kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Senin (15/9).
Menurutnya peluang kredit sindikasi sangat besar. Apalagi dengan komitmen dan dukungan pemerintah dalam kabinet baru untuk mendorong penyediaan infrastruktur merata disetiap kawasan.
Bank Sulselbar dapat mengambil porsi pembiayaan dengan menggaet bank pembangunan daerah (BPD) lain di luar Sulsel. Ambo menyebutkan Bank Sulselbar sebelumnya pernah melakukan kerja sama dengan BPD lain beberapa tahun lalu.
“Kami bukan pemain baru untuk program seperti ini. Namun tetap harus ada hitungan bisnisnya,” kata Ambo. Hanya saja, saat ini pihaknya masih melihat dulu peluang tersebut ke depannya termasuk bagaimana mekanisme pembagian porsi dalam penyalurannya.
Menurutnya, saat ini banyak proyek triliunan rupiah yang potensial. Untuk Sulsel beberapa proyek tersebut seperti tol laut, kereta api, pembangunan smelter, dan lainnya. Namun, kesiapan dana perbankan memang belum sanggup. Makanya, katanya, sistem sindikasi paling cocok. “Hal tersebut bisa menjadi momentum konsolidasi BPD untuk menguatkan perannya dalam perekonomian daerah,” jelasnya.
Hingga triwulan kedua, Bank Sulselbar telah menyalurkan kredit senilai Rp 7,06 triliun. Dari jumlah tersebut kredit investasi mencapai Rp 508 miliar menyusul kredit modal kerja senilai Rp 503 miliar.
Rasio kredit bermasalah masih terkendali 1,10 persen. Selain itu, Bank Sulselbar tetap menjaga porsi keseimbangan dalam penyaluran kredit dan penghimpunan dana. LDR Bank Sulselbar masih sekitar 71,02 persen yang menandakan kualitas bisnis masih seimbang.(cha)